Eduwara.com, JOGJA – Bertema 'Gaya Hidup Berkelanjutan, Sampahku Tanggung Jawabku', para siswa SDIT Baitussalam Prambanan, Sleman menggelar pameran karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Jumat (24/11/2023).

Melalui tema ini, para siswa dari kelas 1 sampai 6 memamerkan karya-karya mereka yang didominasi pemanfaatan sampah daur ulang.

• Aktif di Lingkup Internasional, UMY Raih Rekognisi QS Asia University Rankings 2024
• Perguruan Tinggi di Yogyakarta Deklarasikan Pemilu Damai
• Bincang Akademik PBI UKDW: Bahasa Inggris Indonesia dan Bahasa Inggris Asia Tenggara, Apa Bedanya?

“Sejumlah karya kreatif siswa, mulai dari rumah adat berbahan kardus, roket dari botol air mineral hingga simulasi erupsi gunung berapi. Yang menarik, siswa-siswi kelas 6 menampilkan fashion show yang berbahan utama plastik,” kata Kepala SDIT Baitussalam Prambanan Jawaldi.

Semua karya yang digelar, menurut Jawaldi, merupakan hasil pembelajaran siswa di kelas selama satu semester. Pada akhir semester, siswa melakukan diskusi bersama guru guna menentukan tema yang diambil dalam P5, dan disepakati soal sampah.

“Sampah selama ini tidak menyenangkan dan tidak berguna. Namun, jika dikelola dengan baik ternyata bernilai ekonomi tinggi. Tak sekadar memamerkan karya, anak-anak juga belajar mempresentasikan hasil karya mereka,” katanya.

• LPT-PBNU Bakal Digitalisasikan Perguruan Tinggi NU
• Catatan LPSK, Kampus Tempat Terbanyak Kasus Kekerasan pada Perempuan
• Bincang Akademik PBI UKDW: Bahasa Inggris Indonesia dan Bahasa Inggris Asia Tenggara, Apa Bedanya?

Ketua PPM Baitussalam Prambanan Abdul Hakim meyakini, 20-30 tahun ke depan salah satu dari siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini akan menjadi pengusaha. Bahkan tidak menutup kemungkinan sebagai pemilik pabrik-pabrik besar.

"Kita latih anak-anak berinovasi sejak dini. Meskipun bahan yang mereka gunakan adalah sampah," jelasnya.