logo

Kampus

Guru Besar UMM: Peternak, Profesi Membahagiakan meski Pendapatan Rendah

Guru Besar UMM: Peternak, Profesi Membahagiakan meski Pendapatan Rendah
Sutawi, saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar bidang Peternakan pada Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (24/3/2022). (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus24 Maret, 2022 18:52 WIB

Eduwara.com, MALANG — Guru Besar bidang Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sutawi, mengatakan bahwa profesi peternak ternyata membahagiakan meskipun berpendapatan rendah.

Hal itu dikatakan Sutawi saat menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar bidang Peternakan pada Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM, Kamis (24/3/2022).

Sutawi menjelaskan, ia melakukan penelitian tentang kebahagiaan peternak ayam petelur di Kabupaten Malang dan mengkaji kebahagiaan peternak sapi perah di Kabupaten Malang serta pengaruh PDB pertanian dan peternakan terhadap kebahagiaan penduduk Indonesia dan beragam penelitian lainnya.

"Meskipun berpendapatan rendah, peternak merupakan profesi yang dinilai bahagia. Hasil survei tersebut konsisten dengan survei serupa di berbagai negara bahwa orang-orang yang berprofesi sebagai petani, termasuk peternak, nelayan, dan pekebun, adalah kelompok masyarakat yang bahagia,” kata Sutawi. 

Sutawi memaparkan, di Malaysia, yang merasa bahagia dan bangga adalah mereka yang berprofesi sebagai petani. Di Amerika Serikat, 99 persen petani Ohio dilaporkan bahagia dengan keseluruhan kualitas hidupnya. Di Inggris, indeks kebahagiaan tertinggi ditemukan pada penduduk yang bekerja di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Hal serupa juga ditemui di negara-negara lain seperti Perancis bahkan Ghana.

"Kebahagiaan suatu bangsa itu ibarat pohon. Pertanian adalah akarnya, sementara perdagangan dan industri adalah cabang dan daunnya. Jika akarnya dicabut, maka sudah barang tentu cabangnya akan mati dan daunnya berguguran," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMM Fauzan berpesan agar pengukuhan Sutawi sebagai Guru Besar Peternakan tidak hanya dimaknai sebagai formalitas semata. Keberadaan Guru Besar baru di FPP UMM harus mampu membangun akselerasi program-program yang selama ini digulirkan.

"Tentu, kami ingin agar Guru Besar baru ini dapat membentuk FPP UMM jadi unggul. Tidak hanya unggul di nasional tapi juga di level internasional," kata Fauzan.

Petani, kata Fauzan, masih menjadi salah satu pekerjaan yang membahagiakan. Karena itulah paradigma untuk mengukur kebahagiaan itu seharusnya menggunakan ukuran agama dan keimanan. Rasa yang didasari rasa syukur itu yang akan melahirkan sebuah kebahagiaan.

Menteri PMK, Muhadjir Effendy, menilai Sutawi adalah seorang penulis sejati. Hal tersebut bisa dilihat dari sederet karya dan prestasi yang sudah Sutawi hasilkan. 

Sedangkan terkait dengan pengukuhan guru besar, Muhadjir berpesan agar UMM ‘melihat keluar’, dan segera mengejar ketertinggalan dari universitas lain, terutama perguruan tinggi luar negeri yang berkembang pesat.

 

Read Next