logo

Kampus

Kuliner dari 24 Negara Tersaji di ICCF UMY

Kuliner dari 24 Negara Tersaji di ICCF UMY
Sejumlah stan mahasiswa asing yang memperkenalkan kuliner khas negara mereka dalam gelaran Festival ICCF di UMY, Rabu (23/3/2022). Sebanyak 67 mahasiswa dari 24 negara yang tengah kuliah di DIY terlibat dalam acara ini. (EDUWARA/Setyono)
Setyono, Kampus23 Maret, 2022 18:09 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Festival Internasional Cultural and Culinary Festival (ICCF) yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menghadirkan kuliner dari 24 negara. Berbagai kuliner ini disajikan oleh 67 mahasiswa luar negeri yang tengah kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berlangsung pada Rabu (23/3/2022), ICCF bertujuan memperluas jangkaun UMY di kancah internasional. Mengusung tema 'Harmony Through Diversity', ICCF yang dipusatkan di Sportorium UMY berisikan agenda Street Parade, International Street Kitchen, dan Traditional Performance Competition.

"Dalam gelaran yang ketujuh kalinya, tahun ini sebanyak 67 mahasiswa dari 24 negara hadir. Acara ini juga mendapatkan dukungan dari Kedutaan Besar Ankara Turki, Kedutaan Besar Perancis, Kedutaan Besar Kerajaan Thailand, Kedutaan Besar Bangladesh, dan mitra internasional lainnya," kata Kepala Lembaga Kerjasama dan Internasional, Fitri Arofiati.

Berbeda dari tahun sebelumnya, ICCF ke-7 menjadi bagian dari rangkaian Milad UMY dan dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain pesertanya mahasiswa UMY, beberapa mahasiswa asing yang kuliah di berbagai perguruan tinggi di DIY juga terlibat.

ICCF secara khusus bertujuan mempromosikan pertukaran budaya dan kuliner internasional serta membangun hubungan internasional antara pelajar dalam lingkup internasional.

"ICCF sebagai platform untuk berkumpul dan bertukar budaya seperti bahasa, tari, lagu dan tentunya makanan," tambah Fitri.

Berbarengan dengan acara tersebut dilakukan penandatangan kerjasama antara Australian Volunteers International dengan UMY.

Rektor UMY Gunawan Budiyanto menyampaikan ICCF merupakan salah satu program untuk meningkatkan atmosfer internasional. ICCF tidak bisa dipisahkan dari outbound dan inbound untuk meningkatkan atmosfer internasional.

"Kita tahu selama pandemi terjadi penurunan mahasiswa asing yang datang secara tatap muka di kampus. Kalau sebelumnya 70 sampai 80an mahasiswa asing, selama COVID-19 hanya 30-an. Itu pun dengan prosedur imigrasi yang rumit," jelasnya.

Sehingga pada tahun ini program outbound mengirim mahasiswa ke luar negeri dan inbound diharapkan sudah lancar kembali.

Terselenggaranya ICCF juga sebagai upaya meningkatkan atmosfer internasional dan membuat membuat kesadaran di tingkat mahasiswa bahwa Indonesia merupakan bagian dunia.

"Selain itu, harapannya ICCF dapat membuat kesadaran di tingkat mahasiswa bahwa kita bagian dari dunia," tutup Gunawan. 

Read Next