logo

Kampus

Hadirkan 18 Program, Summer School UMY Usung Artificial Intelligent

Hadirkan 18 Program, Summer School UMY Usung Artificial Intelligent
Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budiyanto usai membuka Summer School UMY. Pada tahun ini, Summer School UMY menghadirkan 18 program yang bisa dipilih peserta, dan juga mengusung kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI) sebagai isu utama. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus16 Juni, 2023 00:21 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Gelaran kelima agenda rutin tahunan Summer School Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun ini berlangsung berbeda. Diselenggarakan lebih panjang hingga empat bulan ke depan, Summer School kali ini menghadirkan 18 program yang bisa dipilih peserta.

Dibuka resmi pada Rabu (14/6/2023) sore, Summer School UMY menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak sebagai pembicara utama.

Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan perbedaan Summer School tahun ini ada konsep maupun teknis pelaksanaannya.

"Summer School UMY sendiri sudah berjalan rutin setiap tahun sejak lima tahun yang lalu. Tahun ini kami menggelar 18 program Summer School yang dapat dipilih peserta," ujar Gunawan.

Summer School tahun ini akan dilaksanakan selama empat bulan, dari Juni hingga September 2023. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tingginya minat peserta yang mengikuti Summer School. 

Pada tahun ini, tercatat jumlah peserta Summer School berjumlah 900 orang, Mereka berasal dari berbagai negara, mulai dari kawasan Asia Tenggara hingga Eropa. Dengan demikian, seluruh program dapat berjalan dengan kondusif.

"Kita menjadikan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI) sebagai isu utama dalam Summer School tahun ini. UMY ingin membahas secara lebih komprehensif bagaimana penerapan AI dalam berbagai macam program studi," terangnya.

Harapannya, dengan mengkaji lebih lanjut terkait bidang, maka akan ada langkah meminimalisir ancaman yang dihadapi masyarakat. Dimana setiap ada perkembangan teknologi, di situ pasti ada ancaman.

Tantangan dan Peluang AI

Emil Dardak mengatakan penggunaan AI dalam kehidupan masyarakat semakin meningkat pesat. Perkembangan teknologi semakin mempermudah akses terhadap AI dalam kehidupan sehari-hari. Pesatnya penggunaan AI ini tentunya memunculkan tantangan dan peluang baru.

"Penggunaan AI secara masif menciptakan tantangan baru. Saat mendefinisikan tantangan, harus dipahami terlebih dahulu apa saja tantangan yang kemungkinan atau yang pasti akan muncul seiring dengan semakin berkembangnya AI," ujarnya.

Bagi Emil, perkembangan AI tentunya akan diimbangi dengan semakin banyak sumber daya manusia yang berpotensi untuk memberikan solusi terhadap tantangan yang muncul.

Penggunaan AI juga memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Menurut Emil, sudah saatnya Indonesia mengambil peran penting dalam pengimplementasian AI.

"Indonesia memiliki kapabilitas yang cukup. Kami sendiri sedang bekerja sama dengan sekelompok anak muda di Jawa Timur dalam pengembangan AI untuk mendeteksi penggunaan masker di tempat publik," jelasnya.

Proyek ini dilaksanakan sebagai upaya mengatasi keterbatasan edukasi yang memadai terkait AI yang memang jarang diajarkan di sekolah. Sekaligus menegaskan jika ini juga merupakan tantangan dengan adanya AI, di mana menyebarkan wawasan terkait AI menjadi penting dilakukan untuk generasi muda.

Read Next