logo

Kampus

Hormati Kadaver, Universitas Brawijaya Dirikan Monumen Dwija Monabrata Pratistha

Hormati Kadaver, Universitas Brawijaya Dirikan Monumen Dwija Monabrata Pratistha
Monumen Dwija Monabrata Pratistha di kompleks pemakaman Universitas Brawijaya (UB) Karangploso Kabupaten Malang. (EDUWARA/UB)
Fathul Muin, Kampus07 Januari, 2022 23:57 WIB

Eduwara.com, MALANG — Universitas Brawijaya (UB) Malang mendirikan monumen Dwija Monabrata Pratistha. Monumen, yang didirikan untuk memberikan penghormatan terhadap jenazah yang dijadikan kadaver bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UB, diresmikan Rektor UB Nuhfil Hanani bersama Dekan FK UB Wisnu Barlianto, Jumat (7/1/2022).

"Seorang dokter harus tahu anatomi tubuh manusia yang sesungguhnya karena hal tersebut tidak bisa hanya belajar buku saja," kata Wisnu Barlianto.

Dia menambahkan, Dwija Monabrata Pratistha bermakna Guru Bersemayam Dalam Diam. 

"Jadi meskipun mereka adalah jenazah tapi sudah memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran sehingga kita sebut sebagai guru yang bersemayam dalam diam," katanya.

Monumen Dwija Monabrata Pratistha diletakkan di kompleks pemakaman UB Karangploso Kabupaten Malang. Selain monumen, jenazah yang sudah selesai digunakan juga dikuburkan di lokasi tersebut.

"Kadaver tersebut bukan sampah atau apa. Itu adalah jenazah sehingga kita melakukan proses yang sesuai dengan agama. Kita kuburkan di kompleks pemakaman UB," katanya.

Selain  Monumen Dwija Monabrata Pratistha, Rektor dan Dekan FK UB juga meresmikan Masjid Nuursy Syifa dan Ruang Research Innovation Public Service And Publication Information (RIIPI) serta Laboratorium dan Departemen Ilmu Faal.

"Masjid Nuursy Syifa artinya cahaya penyembuh. Harapan kita, lulusan Fakultas Kedokteran bisa menjadi tenaga kesehatan dalam membantu penyembuhan pasien. Selain itu, diharapkan melalui pembangunan masjid ini civitas akademika Fakultas Kedokteran senantiasa tidak hanya sehat secara fisik tapi juga spiritual," kata Wisnu.

Senada dengan Dekan FK UB, Rektor UB menambahkan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga mengembangkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan agama.

"Mudah-mudahan dengan diresmikannya masjid digandeng dengan peresmian laboratorium bisa dikawinkan kepentingan agama dengan ilmu sehingga bisa menjadi sangat baik," katanya.

Read Next