Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA—Program Digital Talent Scholarship disiapkan untuk mendukung kebutuhan akan talenta digital kelas menengah yang diprediksi mencapai kisaran 600.000 talenta tiap tahun selama 15 tahun ke depan.
Dalam sesi diskusi “Indonesia Pavilion: Deepening Digital Growth in The New Economic Landscape” yang berlangsung secara hibrida dari Davos, Swiss, Senin (23/05/2022) malam, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pihaknya membutuhkan 9 juta talenta digital intermediate untuk 15 tahun ke depan.
Penyiapan talenta di level keterampilan menengah itu merupakan salah satu upaya agar perusahaan teknologi global bersedia bergabung untuk membantu program Pemerintah.
“Tahun ini yang akan kita lakukan [pelatihan] adalah sekitar 200.000 milenial. Kami membutuhkan 9 juta talenta digital intermediate untuk 15 tahun ke depan, artinya setiap tahun kami harus memastikan memiliki 600.000 keterampilan digital intermediate, hal yang tentunya tidak mudah,” jelasnya dalam siaran pers Kemenkominfo, Selasa (24/5/2022).
Melalui Program Gerakan Nasional Literasi Digital, Kementerian Kominfo melatih masyarakat Indonesia agar punya kecakapan digital di tingkat dasar. Pada saat yang sama, Kementerian Kominfo juga mempersiapkan talenta Indonesia memiliki keterampilan digital di tingkat menengah melalui Program Digital Talent Scholarship.
Menurut Johnny, dari kebutuhan 600.000 talenta digital, Pemerintah memberi dukungan untuk melatih 200.000 peserta.
“Saya berharap ekosistem juga bergabung untuk memastikan talenta digital menengah akan tersedia dalam jumlah kualitas dan kapasitas mereka. Saya juga masih ingin semua ekosistem termasuk operator telekomunikasi untuk bergabung dengan kami, untuk memastikan bahwa keterampilan menengah akan tersedia tepat waktu,” ungkapnya.
Pengembangan talenta digital di Indonesia menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Republik Indonesia. Johnny menyatakan hal itu ditujukan untuk mempercepat agenda transformasi digital nasional.
“Permintaan talenta digital sangat besar. Pada tahun lalu, kami melakukan pelatihan keterampilan digital dasar bagi 12,5 juta penduduk Indonesia dalam satu tahun dan menargetkan jumlah 5,5 juta peserta ikut ambil bagian di tahun ini,” ungkapnya
Selain itu, pada level advance, Kementerian Kominfo juga menyediakan pelatihan untuk mendukung pembuatan kebijakan digital. Menurut Johnny, pembuatan kebijakan digital saat ini tidak tersedia dalam jumlah yang banyak.
“[Maka dari itu] ada sekitar 500 pelatihan untuk setiap tahun. Ini bekerja sama dengan universitas global terkemuka seperti Oxford, Cambridge, Tshinghua dan banyak lainnya, untuk memastikan bahwa pembuat kebijakan digital akan tersedia untuk Pemerintah,” tandasnya.