logo

Kampus

Ingin Masuk Perguruan Tinggi Negeri? Perhatikan Pesan Ini

Ingin Masuk Perguruan Tinggi Negeri? Perhatikan Pesan Ini
Moderator webinar, Nani Hariyani (kiri atas); Plt. Dirjen Dikti, Prof. Nizam (kanan atas); Direktur Eksekutif LTMPT, Budi P. Widyobroto (kiri bawah); dan Ketua LTMPT, Mochamad Ashari (kanan bawah) dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) dengan judul Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri Bersama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Kemendibudristek, Kamis (3/2/2022). (Eduwara.com/Dok. Istimewa Youtube Kemendikbudristek)
Redaksi, Kampus04 Februari, 2022 05:28 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Siswa harus mempersiapkan diri untuk seleksi masuk perguruan tinggi. Persiapkan dengan belajar yang tekun serta tidak berpikir untuk mengikuti les atau bimbel dan sebagainya.

Jika belajar dengan sungguh-sungguh dan mengikuti seluruh pelajaran di SMA, maka hal itu menjadi bekal penting untuk sukses di perguruan tinggi.

Demikian pesan Plt. Direktur Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Nizam dalam Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) dengan judul Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri Bersama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, Kamis (3/2/2022).

Acara yang berformat webinar itu menjadi wadah publik untuk membahas secara lebih mendalam mengenai serba-serbi masuk perguruan tinggi. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.

Nizam menambahkan, seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) didasarkan capaian prestasi akademik. Misalnya, siswa dengan nilai rendah tentu akan kalah bersaing dengan siswa bernilai tinggi untuk masuk di prodi yang sama. Hal itu juga berlaku saat ujian tulis berbasis komputer (UTBK).

"Sehingga jika ada isu ada jalur belakang, semua itu bohong. Selama adik-adik sukses mengukir prestasi di SMA dan dalam tes, insyaallah akan diterima. Namun perhatikan juga ketatnya persaingan, apalagi prodi yang termasuk favorit," tambah dia.

Persaingan Ketat

Sementara itu, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mochamad Ashari mengimbau untuk memilih prodi yang sesuai dengan minat masing-masing.

Selain itu, persiapkan untuk mengikuti seleksi dan mengukur diri terkait persaingan ketat untuk prodi yang banyak peminatnya.

"Prodi yang peminatnya sangat banyak tentu mengakibatkan kompetisinya sangat tinggi. Misalnya dari 100 orang yang lulus hanya dua. Mohon dipertimbangkan hal ini. Kalaupun gagal, dunia tidak kiamat, tidak akan runtuh dunia ini. Ada banyak jalan untuk kuliah," jelas dia.

Dia mengingatkan tidak perlu putus asa dan takut untuk mengikuti proses seleksi perguruan tinggi Karena masih banyak jalur untuk merajut prestasi, karir, dan enterpreneur.

Khusus untuk SNMPTN, Ashari menyarankan pilihlah prodi yang benar-benar diminati, tidak setengah-setengah. Lebih baik memilih satu prodi yang nantinya jika diterima pasti diambil.

"Jika sudah diterima, ternyata dipikir-pikir lagi kemudian tidak mendaftar ulang, kasihan kawan-kawan yang tidak lolos. Mereka sangat ingin masuk di prodi yang anda tinggalkan tadi," tambah dia.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi P. Widyobroto menjelaskan nantinya UTBK pertama hingga terakhir tidak ada soal yang sama.

"Tidak perlu khawatir adanya bocoran soal. Tim kami sudah memperhitungkan sisi tingkat kesulitan soal dari tes hari pertama sampai terakhir sudah setara. Tidak perlu khawatir jika tes yang terakhir akan lebih mudah dari tes yang awal," jelas dia.

Lebih lanjut, terkait dengan pembobotan dalam UTBK seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) termasuk dalam informasi yang tidak dibuka untuk publik dan dilindungi UU ITE.

“Intinya, pembobotan akan dibicarakan setelah proses UTBK yang meliputi tes, jawaban peserta masuk, analisis kelengkapan, dan skoring. Saya kira kalau sekarang sudah ada yang bisa memprediksi dan menginformasikan terkait pembobotan, itu semua tidak benar," tambah dia. (K. Setia Widodo)

Editor: Riyanta

Read Next