logo

Sekolah Kita

Jadi Percontohan Nasional, Ini Keunggulan LMS SMAN 1 Sewon Bantul

Jadi Percontohan Nasional, Ini Keunggulan LMS SMAN 1 Sewon Bantul
Suasana SMAN 1 Sewon Bantul pada pekan lalu. (EDUWARA/Setyono)
Setyono, Sekolah Kita28 Februari, 2022 19:43 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Bertujuan menghadirkan sekolah maya terlengkap dan berbeda dengan sekolah lainnya, SMAN 1 Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memutuskan melibatkan keterlibatan orang tua di dalam Learning Manajemen Sistem (LMS).

Kehadiran orang tua inilah yang menjadi salah satu keunggulan LMS yang dibuat sendiri oleh Tim Penjamin Mutu Pendidikan SMAN 1 Sewon dalam membantu serta pengawasan pendidikan siswa dalam konsep pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Kami mengerjakan LMS ini selama tiga bulan penuh. Kita buat sendiri sehingga sesuai dengan keinginan kita," kata Koordinator Tim Penjamin Mutu Pendidikan SMAN 1 Sewon Suyudi Suhartono saat diwawancarai, Sabtu (26/2/2022).

Kepada Eduwara.com, Suyudi mengatakan selain melibatkan orang tua, LMS juga menyediakan laboratorium digital untuk praktik, modul buku-buku pelajaran terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum 2013 dari kelas X-XII, yang bisa diunduh.

Kemudian ada soal-soal yang sudah disesuaikan dengan kriteria Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) yaitu pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan benar-salah dan esai. Soal ini keseluruhannya bermuara pada Assessment Nasional (AN).

"Di sistem itu, kami juga memberikan computer based test (CBT)," kata Suyudi yang juga menjadi Tim Ahli Penjamin Mutu di Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek.

Koordinator Tim Penjamin Mutu Pendidikan SMAN 1 Sewon Bantul Suyudi Suhartono mengatakan pelibatan orang tua dalam LMS menjadi keunggulan utama dan pembeda.  (EDUWARA/Setyono)

Best Practise

Dengan menggunakan Nomor Induk Siswa (NIS), orang tua bisa melihat kondisi anaknya dalam menempuh pendidikan. Dalam arti, bagaimana tugasnya, apa saja yang sudah atau belum dikerjakan, sudah dikoreksi atau belum oleh guru, jika sudah dikoreksi berapa nilainya.

"Itu akan terpantau dalam sistem yang kami siapkan. Kami juga menghadirkan forum diskusi antara orang tua maupun dengan guru sehingga bisa terpantau semuanya," ujarnya.

Pengawasan yang dilakukan orang tua di LMS SMAN I Sewon tidak sebatas pada nilai akademis maupun keterampilan siswa, namun mereka juga dilibatkan untuk memberikan penilaian mengenai sikap siswa selama proses PJJ. Orang tua akan dipandu dengan beberapa petunjuk untuk menilai.

Dengan waktu yang lebih banyak di rumah, dibandingkan di lingkungan sekolah, peran orang tua untuk memantau anak sangat penting. Pasalnya guru tidak bisa sepenuhnya memberikan pengawasan.

Orang tua juga bisa melihat perkembangan anak dalam PJJ, yang terus dilaporkan perkembangannya di LMS, terutama pada jam masuk, jam keluar dan durasi sekolah online.

"Karena satu-satunya yang melibatkan orang tua, LMS yang kita buat dinyatakan oleh Direktorat SMA sebagai best practice dan sudah dibuatkan modulnya untuk dikembangkan di sekolah lainnya. SMAN 7 Tanjung Pinang sudah mengadopsi sistem kita," lanjutnya.

Dengan kehadiran LMS ini, SMAN 1 Sewon ingin semua pemangku kepentingan pendidikan terlibat di dalamnya. Tidak hanya untuk memantau siswa, sistem ini juga memungkinan siswa maupun orang tua untuk menilai profesionalisme guru dalam mengajar.

Read Next