logo

Kampus

Jadikan Daun Jamblang Obat Jerawat, Mahasiswa UAJY Dapat Dana PKM Kemendikbudristek

Jadikan Daun Jamblang Obat Jerawat, Mahasiswa UAJY Dapat Dana PKM Kemendikbudristek
Lima mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FTB UAJY) mendapat pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PkM) 2022 Kategori Riset Eksakta, melalui penelitian bertajuk 'Salep Ekstrak Daun Jamblang (Syzygium Cumini) sebagai Penghambat Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat'. (EDUWARA/Dok. Humas UAJY)
Setyono, Kampus16 Juni, 2022 20:55 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Berkat penelitian dan inovasi pada daun Jamblang (Syzygium Cumini), proposal lima mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FTB UAJY) mendapatkan pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2022.

Penelitian mereka bertajuk 'Salep Ekstrak Daun Jamblang (Syzygium Cumini) sebagai Penghambat Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat'. Proposal penelitian ini masuk dalam pendanaan PKM-Riset Eksakta.

Mewakili empat rekannya, Pamela Felita Setiawan menjelaskan daun jamblang dipilih karena selain memiliki aktivitas anti bakteri dan beberapa senyawa lain, daun Jamblang dapat menjadi obat alternatif jerawat yang bersifat alami.

"Kami memilih topik ini karena Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan paparan sinar matahari yang menyebabkan keringat dan produksi minyak berlebih yang dapat memicu timbulnya jerawat," kata Pamela, Rabu (15/6/2022).

Kondisi tropis ini menyebabkan masalah jerawat paling sering terjadi pada remaja Indonesia berusia 15-18 tahun dengan prevalensi 80-85 persen. 

Bagi timnya, topik ini sangat menarik untuk diangkat dan diharapkan dapat diteliti lebih lanjut untuk dijadikan salah satu solusi salep jerawat. Bersama empat anggota tim lainnya, yaitu Devi Alvina, Meisy, Jessica Rieko Subandriyo, dan Priska Kezia Paramitha, Paemela mengatakan ide awal penelitian ini tercetus saat mereka mengikuti Festival Kreativitas Mahasiswa (FKM).

Ini adalah tahapan awal pelaksanaan PKM yang merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi Tinggi (Kemendikbudristek).

Diampu dosen pembimbing Stefani Santi Widhiastuti, tim kemudian mempelajari tema secara mandiri dan mencari literatur yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan proposal.

"Setiap kemajuan progress, kami menginfokan kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi dan segera direvisi," jelasnya.

Tahapan selanjutnya, sesuai prosedur proposal itu kemudian dikumpulkan, diverifikasi, lain sebagainya hingga pada situs SIMBELMAWA.

Setelah mendapatkan pendanaan, Pamela dan tim akan melaksanakan penelitian sesuai dengan proposal yang ada dan memaksimalkan seluruh hasil serta waktu untuk menyusun pertanggung jawaban ke pemerintah dalam bentuk laporan serta presentasi PKP2.

"Ke depan, lolosnya proposal kami dalam PKM 2022 akan kami gunakan sebagai wadah atau sarana untuk belajar dan memperoleh pengalaman," tambah Pamela.

Read Next