Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, DEPOK – Kondisi pandemi Covid-19 yang membaik dan juga menurunnya status level Kota Depok menjadi level 1 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah di Depok akan dijalankan secara tatap muka. Hal ini membutuhkan kelengkapan pendukung agar protokol kesehatan bisa diterapkan maksimal.
Menyadari pentingnya kebutuhan penguatan sarana kelengkapan protokol kesehatan, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia mengadakan kegiatan Pengmas di SDN Depok 2, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu sekolah menyambut PTM yang akan segera dibuka 100% pada pekan depan yakni pada Senin (10/1/2022).
FKM UI membantu pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah dengan cara memberikan beberapa sarana kelengkapan protokol kesehatan seperti alat cuci tangan portable, alat cek suhu, oxymeter, disinfektan, alat semprot disinfektan, hand sanitizer untuk setiap kelas, serta media promosi kesehatan berupa poster 5M yang dipasang di seluruh ruangan kelas.
Ketua Tim Pengmas FKMUI Doni Hikmat Ramdhan menuturkan, pemberlakuan kembali PTM menjadi harapan baru dalam proses pembelajaran siswa, meskipun disaat bersamaan masih ada kekhawatiran akan meningkatnya kembali kasus Covid-19 varian Omicron.
“Kami dari FKM UI ingin berkontribusi secara nyata dalam mendukung PTM di Kota Depok agar dapat berjalan dengan aman dan lancar dengan menyediakan kelengkapan protokol kesehatan bagi sekolah,” ujar Doni dalam siaran pers yang dikirimkan Kantor Humas dan KIP UI kepada Eduwara.com, Jumat (7/1/2022).
Anggota Tim Pengmas Retnowati menuturkan, sebagai bagian dari Kota Depok, FKM UI ingin memberikan sumbangsih nyata dengan menyediakan media promosi kesehatan yang ramah bagi anak-anak. “Diharapkan dengan media promosi kesehatan ini, anak-anak akan lebih aware untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat PTM kelak,” kata Retno.
Sementara itu, guru SDN Depok 2 Hemi Eka Novianti, mengungkapkan bahwa PTM di sekolah adalah angin segar bagi para guru, murid dan orang tua murid yang selama pandemi Covid-19 mengalami banyak kendala dan kesulitan dari pembelajaran jarak jauh. “Namun, tidak seperti pembelajaran di sekolah sebelum pandemi, PTM harus dikondisikan dengan baik sesuai protokol kesehatan yang ketat bagi keamanan dan kesehatan bersama,” tutur Hemi.
Menurut Hemi, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 5M tidak hanya berasal dari pihak sekolah saja namun juga dari para siswa dan juga orang tua siswa yang mengantar jemput siswa ke sekolah.
“Sekolah sebagai penyelenggara PTM, bertanggung jawab dalam menyediakan sarana protokol kesehatan, skrining kesehatan warga sekolah, dan disinfektan ruangan yang steril supaya PTM dapat berlangsung tanpa adanya kendala penularan Covid-19 dari klaster sekolah,” papar Hemi.
Bantuan yang diberikan oleh FKM UI bagi SDN Depok 2 dinilai Hemi sangat bermanfaat untuk membantu sekolah dalam mewujudkan kondisi PTM yang kondusif dan aman bagi kegiatan skrining dan kelancaran PTM.
“Dengan semakin banyaknya alat pengukur suhu badan, sabun, disinfektan, tempat mencuci tangan sebagai bantuan dari FKM UI di sekolah, kegiatan skrining dan protokol kesehatan menjadi lebih lancar, mengurangi antrean saat cek suhu dan cuci tangan dan juga menekan risiko penularan Covid-19 di sekolah,” pungkas Hemi.