logo

Kampus

Jokowi : Pihak Kampus Harus Bersiap Optimalkan Potensi Ekonomi Digital

Jokowi : Pihak Kampus Harus Bersiap Optimalkan Potensi Ekonomi Digital
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat menghadiri Dies Natalis ke-67 Tahun Universitas Parahyangan (Unpar) dengan tema “Pancasila Kekuatan Rakyat dan Keindahan Tradisi” di Bandung, Jawa Barat didampingi Menteri Pendidikan, Kebusayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin (17/1/2022) (Kemendikbudristek)
Bhakti Hariani, Kampus18 Januari, 2022 08:30 WIB

Eduwara.com, BANDUNG – Kalangan perguruan tinggi diminta menyiapkan diri untuk mengoptimalkan potensi besar di sektor ekonomi digital.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor ekonomi digital. Pasar digital Indonesia bahkan tumbuh pesat jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. 

Untuk itu, Jokowi sapaan akrabnya, mengajak kampus agar menyiapkan mahasiswanya dengan baik. 

“Mahasiswa perlu disiapkan untuk selalu siap belajar. Karena perubahan akan muncul setiap hari. Akan berubah terus dunia ini,” ujar Jokowi dalam Dies Natalis ke-67 Tahun Universitas Parahyangan (Unpar) dengan tema Pancasila Kekuatan Rakyat dan Keindahan Tradisi dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Senin (17/12022). 

Jokowi memprediksi, pada 2025, pasar digital Indonesia dapat meningkat sampai di angka US$146 miliar.  “Indonesia memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi digital di Asia Tenggara. Kita berkontribusi 40 persen ekonomi digital kita di Asia Tenggara,” ujar presiden.

Menurutnya, hybrid knowledge maupun hybrid skill akan menjadi poin signifikan bagi pengembangan sumber daya manusia pada masa depan.  “Tanpa adanya SDM yang baik, saya ragu terkait urusan ekonomi digital, kita akan bisa melompat,” kata Joko Widodo. 

Presiden juga mendukung lebih banyak lagi partisipasi dalam program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Saya minta kepada pendidikan tinggi agar memfasilitasi mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya. Jangan dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas,” ujar Jokowi.

Sementara itu, dalam acara yang sama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menuturkan, mahasiswa perlu didorong agar dapat berpartisipasi dalam berbagai program MBKM. 

Nadiem menyebutkan terdapat beberapa program yang patut diikuti mahasiswa seperti Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, program-program beasiswa, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, dan lain sebagainya. 

“Kita butuh gerakan. Kalau kebijakan saja, saya bisa bikin, tapi menurut saya yang terpenting adalah bahwa kita perlu jadikan Kampus Merdeka ini sebagai gerakan dan budaya sivitas akademika,” pungkas Nadiem.

Read Next