logo

Kampus

Jokowi Sebut Kampus Merdeka Dapat Mengakselerasi Generasi Digital

Jokowi Sebut Kampus Merdeka Dapat Mengakselerasi Generasi Digital
Presiden Joko Widodo meluncurkan Gerakan Akselerasi Generasi Digital (AGD) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada Rabu (15/12)/2021. (Kemendikbudristek)
Bunga NurSY, Kampus16 Desember, 2021 05:11 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo menilai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dapat berkontribusi cukup siginifikan dalam upaya akselerasi generasi digital.

Dalam peluncuran Gerakan Akselerasi Generasi Digital (AGD) pada Rabu (15/12/2021), Presiden mengatakan gerakan semacam ini ini sangat dibutuhkan dalam mempercepat terbentuknya ekosistem masyarakat digital.

Dia menilai, ekonomi digital akan tumbuh kalau infrastrukturnya siap, talenta digitalnya ada, pemerintahan digital sudah siap, dan regulasi-regulasi digital juga siap. Dengan demikian, terbangun sebuah ekosistem masyarakat digital.

Presiden menambahkan, Indonesia memiliki waktu dua tahun untuk melakukan akselerasi generasi digital atau menyiapkan talenta digital dalam jumlah besar. 

“Saya sampaikan, waktu kita tidak banyak untuk mengejar itu. Waktunya hanya dua tahun. Yang paling sulit, memang menyiapkan talenta digital dalam jumlah besar, mendatangkan mentor-mentor yang punya kualifikasi yang baik,”katanya seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Rabu (15/12/2021).

Jokowi pun mengapresiasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diterbitkan Kemendikbudristek dibawah kepemimpinan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

“Kita beruntung Menteri Pendidikan kita memiliki pengalaman di dalam perusahaan teknologi, Mas Nadiem. Untung banget kita. Saya tanya selalu dijawab dengan sangat cepat. 'Ini gimana? Jumlahnya [talenta digital] enggak mau saya hanya 1-2 atau 1.000-2.000, kita mintanya jutaan'. 'Bisa, Pak. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar itu jawabannya, Pak',” tutur Jokowi.

Untuk mendukung gerakan ini, Kemendikbudristek sedang menyiapkan generasi talenta digital melalui tiga program melalui Kampus Merdeka, antara lain 1). Program magang mahasiswa di perusahaan-perusahaan selama satu semester, 2). Program menghadirkan praktisi atau pakar teknologi dari perusahaan untuk mengajar di dalam kampus, dan 3). Program pembekalan kepada para mahasiswa yang memiliki ide-ide untuk menjadi wirausaha dengan dimentori oleh praktisi-praktisi dari dunia industri.

Disiapkan

Senada, Nadiem mengatakan program Kampus Merdeka memang disiapkan untuk melakukan lompatan yang lebih jauh sehingga ekosistem masyarakat digital ini dapat segera terealisasi. 

“Tanpa ada talenta digital, kita tidak bisa berkembang. Kita dukung dan kita siapkan talenta-talenta digital yang akan menjadi generasi baru, pemimpin-pemimpin teknologi. Harapannya bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia,” ujar Nadiem.

Dalam Kampus Merdeka, lanjut Menteri Nadiem, program terpenting adalah meredefinisi apa yang dimaksudkan dengan pendidikan S-1.  “Sekarang, untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, semua perusahaan-perusahaan teknologi, semua pelatihan, dan sertifikat teknologi, menjadi mini universitas selama enam bulan,” katanya.

Hal tersebut, lanjut Menteri Nadiem, telah berhasil dilakukan Kemendikbudristek dalam waktu satu tahun.  "Semester satu, 50 ribu anak keluar dari kampus, tahun depan 100 ribu, tahun depannya lagi kita akan perbanyak lagi kalau perusahaan-perusahaan memberikan kesempatan anak-anak enam bulan untuk magang," ujarnya.

Adapun, Gerakan Akselerasi Generasi Digital merupakan gerakan kolaboratif yang mendukung percepatan potensi digital, inovasi, dan pertumbuhan startup Indonesia dengan tujuan untuk menguatkan, mengakeselerasi kemajuan ekonomi digital di Indonesia. 

Dalam gerakan ini, terdapat tiga program unggulan yang mendukung terciptanya ekosistem masyarakat digital dapat bersinergi dengan optimal, yaitu Merah Putih Fund, Indonesia Digital Tribe, dan Microcredential.

Merah Putih Fund berperan untuk mendukung akselerasi startup lokal yang berpotensi menjadi unicorn melalui kolaborasi bisnis dan modal, dan juga membangun sinergi potensi solusi digital di berbagai sektor. 

Merah Putih Fund akan dikelola oleh lima Corporate Venture Capital BUMN yaitu BRI, Telkomsel, BNI, Telkom Indonesia, dan Mandiri. Untuk tahap pertama, 5 Corporate ini telah menggalang dana US$ 300 juta dari sejumlah BUMN.

Indonesia Digital Tribe merupakan gerakan untuk mempersiapkan talenta digital Indonesia sebagai pendiri calon startup dan pengusaha digital Indonesia. Indonesia Digital Tribe berfokus pada akeselerasi kompetensi talenta digital melalui pelatihan digital skill dan pola pikir berkolaborasi menciptakan solusi digital di berbagai sektor. Selanjutnya, Microcredential melalui program-program yang ada pada Kampus Merdeka.

Read Next