logo

EduBocil

Karakter Anak Dipengaruhi Lingkungan

Karakter Anak Dipengaruhi Lingkungan
Tangkapan layar Webinar Nasional bertema “Pengembangan Akhlak dan Karakter Islami Melalui Pembelajaran Digital” yang diselenggarakan SEAMEO CECCEP bekerja sama dengan 12 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia, Kamis (21/4/2022). (EDUWARA/Dok. SEAMEO CECCEP)
Redaksi, EduBocil28 April, 2022 02:27 WIB

Eduwara.com, BANDUNG – Pengenalan karakter atau sikap seharusnya diperkenalkan sejak usia dini, namun pada kenyataannya pembelajaran anak usia dini saat ini lebih ditekankan pada pengetahuan. 

Padahal karakter memiliki makna yang lebih tinggi dari pendidikan moral karena tidak sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi membantu anak untuk merasakan nilai-nilai yang baik dan mampu melakukannya. 

Demikian pokok-pokok pemikiran yang mengemuka dalam Webinar Nasional bertema “Pengembangan Akhlak dan Karakter Islami Melalui Pembelajaran Digital”, Kamis (21/4/2022). Webinar ini diselenggarakan SEAMEO Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) bekerja sama dengan 12 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia.

Pada sesi pertama, seperti dilansir dari laman PAUDpedia, Rabu (27/4/2024), Agus Ruswandi menjelaskan perbedaan moralitas dan akhlak. Ia mengatakan moralitas bersumber dari nilai-nilai agama dan Al-Qur'an, sedangkan karakter berlandaskan pada budaya, agama, Pancasila, dan kearifan lokal. 

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa karakter seorang anak dipengaruhi oleh lingkungan, genetik, dan kombinasi keduanya. Jika lingkungan mendukung maka anak akan memiliki karakter yang baik dan sebaliknya. Sedangkan dalam melatih akhlak yang baik harus melalui kegiatan atau latihan secara langsung, bukan melalui sesi tanya jawab.

Pendidikan karakter pada anak usia dini dapat mengantarkan anak menjadi dewasa dalam mengolah emosi. Kecerdasan emosional merupakan bekal penting dalam mempersiapkan anak usia dini untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan, baik secara akademis maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada sesi kedua Endang Masruh Efendi mempresentasikan “Pengembangan Akhlakul Karimah dalam Pembelajaran Digital”. Ia menjelaskan bahwa prinsip moralitas merupakan aspek penting dalam pendidikan. Perkembangan akhlak pada anak usia dini terutama afektif, yang tidak semudah perkembangan pengetahuan. Melatih karakter anak melibatkan interaksi fisik dan emosional dengan anak.

Sesi terakhir, Ahmad Fajri Lutfi menyampaikan presentasi terkait media digital pada anak usia dini. Ia menjelaskan, penggunaan media digital bisa berdampak positif dan negatif. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap penggunaan gadget pada anak.

SEAMEO CECCEP adalah salah satu dari 26 pusat yang berada di bawah naungan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) dan memiliki fokus bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Parenting, dengan berbagai program yang menjadi tugas intinya, seperti pelatihan, riset dan pengembangan, dan advokasi serta kerja sama. (*)

Read Next