logo

Bisnis

Kemenparekraf Ajak Generasi Muda Berperan Aktif di Transformasi Ekonomi Digital

Kemenparekraf Ajak Generasi Muda Berperan Aktif di Transformasi Ekonomi Digital
Kemenparekraf Ajak Generasi Muda Berperan Aktif di Transformasi Ekonomi Digital (Kemenparekraf)
Bunga NurSY, Bisnis04 April, 2022 12:03 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Mahasiswa dan generasi muda pada umumnya harus turut berperan aktif dalam membangun transformasi ekonomi digital nasional.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam webinar The Forum, dengan tema Indonesia 2045: Digital Transformation and Economic Development yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Melbourne University.

Angela mengatakan selama pandemi COVID-19, transformasi digital menjadi kunci ketahanan banyak usaha di Indonesia. "Potensi ekonomi digital di Tanah Air juga sangatlah besar, sehingga generasi muda Indonesia harus bisa memanfaatkan hal ini," kata Angela seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sabtu (2/4/2022).

Dia menambahkan, tantangan ke depan adalah bagaimana generasi muda bisa memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas serta melahirkan inovasi baru untuk memecahkan isu-isu sosial bagi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dia juga menjelaskan Kemenparekraf memberikan pendukungan untuk mengembangkan SDM dengan program upskilling, reskilling, sertifikasi, dan entrepreneurship di sektor parekraf yang terfokus pada human-centered society yang berbasis teknologia. 

"Masih banyak pekerjaan yang perlu kita lakukan untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital bangsa kita. Mari, sebagai generasi muda penerus bangsa, terus tingkatkan wawasan, pengalaman dan networking," kata Angela.

Dia memerinci, berdasarkan hasil riset Google, Bain & Company pada Laporan e-Conomy South East Asia 2021, ada empat perkembangan positif terkait ekonomi digital Indonesia selama 2020 dan paruh pertama 2021. 

Keempatnya adalah peningkatan sebanyak 21 juta konsumen digital baru, nilai GMV (nilai barang dagangan kotor/gross merchandise value) di Indonesia diperkirakan mencapai 70 miliar dolar AS, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 49 persen. Lalu ada 28 persen pelaku usaha di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan bertahan selama pandemi jika bukan karena platform digital, dan Indonesia adalah tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara.

Di samping itu, lanjut Angela, Kementerian Perdagangan memprediksi bahwa ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi Rp4.531 triliun pada 2030 dengan sektor e-commerce menjadi pendorong utama. 

Dengan demikian, tambahnya, pemahaman mengenai ekonomi digital dan peluangnya perlu kita sebar luaskan kepada generasi muda Indonesia agar bisa berperan aktif dan mengambil bagian dari potensi pertumbuhan ekonomi digital ini.

"Mulai dari pengenalan akan permodalan jenis baru seperti fintech, hypertargeting atau marketing yang customized, dan penggunaan analisis big data yang bisa memberikan insight market yang lebih produktif dan efisien,” katanya.

Read Next