logo

Sekolah Kita

Kementerian Agama Minta Guru Madrasah Beradaptasi dengan Perkembangan Digital

Kementerian Agama Minta Guru Madrasah Beradaptasi dengan Perkembangan Digital
Dirjen Pendis Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani. (EDUWARA/Dok. Kemenag)
Redaksi, Sekolah Kita27 November, 2022 01:14 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Penguasaan teknologi merupakan solusi dan keniscayaan dalam mengoptimalkan pembelajaran di madrasah. Pendidikan pada dasarnya ingin mengubah komunitas menuju masyarakat yang lebih baik.

Salah satu upaya Kemenag adalah mengadaptasi model-model pendidikan agar senantiasa relevan dengan dinamika zaman. Oleh karena itu, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Pendis Kemenag), Muhammad Ali Ramdhani meminta guru madrasah segera beradaptasi dengan perkembangan digital.

Hal tersebut disampaikan Muhammad Ali Ramdani dalam Konferensi Internasional terkait Akselerasi Transformasi Digital Madrasah yang berlangsung di Jakarta, Kamis (24/10/2022).

"Agar para guru memiliki ketangguhan dan kompetensi yang harus dipertajam, kualifikasi harus dipenuhi. Tetapi, dia juga harus memiliki ketangguhan dan menganggap dirinya sebagai teladan," ungkap Dhani –sapaan akrab Muhammad Ali Ramdani--, seperti dilansir Eduwara.com, Sabtu (26/11/2022), dari laman Kemenag.

Selain kompetensi digital, sambung dia, guru juga harus menjadi teladan. Sebab guru memiliki tanggung jawab terhadap pembangunan attitude dan moral spiritual anak didiknya.

“Kata-kata guru adalah ilmu, perilaku guru adalah teladan,” tegasnya.

Pendidikan di madrasah, lanjut Dhani, tidak hanya bagian dari transfer pengetahuan saja. Lebih dari itu, pendidikan juga harus dapat menginternalisaikan nilai-nilai moral dan keagamaan.

"Fungsi guru adalah dia yang menjadi fasilitator, dia yang menjadi penyaring, dia yang menjadi penjamin dari sebuah ilmu,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Project Management Unit Realizing Education Promise-Madrasah Education Quality Reform, Abdul Rouf menambahkan, madrasah perlu mengajarkan studi kritis terkait isu-isu global, misalnya pendidikan seksual, demokrasi, dan sikap inklusif. Kurikulum di sekolah Islam juga harus mencerminkan kebutuhan masyarakat dan industri.

"Guru merupakan kunci peningkatan mutu pendidikan dan mutu siswa. Guru harus belajar karena pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat," kata Rouf.

Menurut Rouf, guru tidak hanya dituntut menguasai materi tetapi juga terampil dalam menyampaikannya sehingga pembelajaran lebih efektif.

"Guru juga harus mampu mengembangkan siswa sesuai minat dan bakatnya masing-masing," tegas dia. (K. Setia Widodo/*)

Read Next