logo

Kampus

KKN UGM Bakal Fokus pada Pengelolaan Sampah Desa ala Bali

KKN UGM Bakal Fokus pada Pengelolaan Sampah Desa ala Bali
Rektor UGM Ova Emillia bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni Rustamaji berkunjung ke Desa Sayan di Kabupaten Gianyar, Bali. (EDUWARA/Dok. UGM)
Ida Gautama, Kampus10 Oktober, 2022 23:36 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bakal menitikberatkan program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) pada pengelolaan sampah desa. Diluncurkan tahun ini, tahap awal program ini menyasar desa-desa di lingkungan UGM.

Sebagai persiapan program ini, Rektor UGM Ova Emillia bersama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni Rustamaji berkunjung ke Desa Sayan di Kabupaten Gianyar, Bali.

Di desa ini sebanyak 230 kepala keluarga telah menerapkan pemilahan sampah secara mandiri sebelum dikirimkan ke tempat pembuangan sampah. 

Sampah rumah tangga dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu. Masing-masing kategori sampah dikumpulkan ke TPS sesuai jadwal yang telah ditentukan. 

"Sangat menarik bahwa masyarakat mau memilah sendiri sampah-sampah mereka. Ini sebuah praktik yang sangat baik dalam konteks pengelolaan sampah di tingkat desa," kata Ova, Senin (10/10/2022).

Keberhasilan desa Sayan, menurut Ova, patut ditiru dan program ini penting sebagai salah satu langkah untuk memajukan desa. 

Sampah yang tidak dikelola dengan baik mulai dari hulu nantinya akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan lingkungan, yang pada akhirnya akan merugikan warga desa itu sendiri.

"Harapannya tentu menjadikan desa lebih bersih. Jika sampah bisa diolah dengan baik dengan berbagai cara, itu juga bisa menjadi sumber penghasilan bagi desa," ucapnya.

Rustamaji menambahkan, dari kunjungan ini pihaknya sesegera mungkin merancang program pengelolaan sampah yang akan diterapkan di masyarakat melalui KKN-PPM tahun ini. 

"Ada dua pendekatan, pertama di hulu bagaimana mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, dan kedua pengolahannya. Nanti mahasiswa yang akan bergerak dan pelatihannya ada di Pusat Inovasi Agroteknologi," terangnya.

Pada tahap awal, program ini akan menyasar desa-desa di sekitar kampus UGM seperti Desa Sinduadi dan Caturtunggal di Kabupaten Sleman, serta Baciro di wilayah Kota Yogyakarta.

Setelah diterapkan di desa-desa sekitar kampus, program ini nantinya akan diperluas di berbagai daerah oleh mahasiswa KKN-PPM yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. 

Pengelolaan sampah akan diterapkan dengan memperhatikan karakteristik dan keunikan masyarakat di pedesaan, dan akan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat di tingkat keluarga. 

Rustamaji menyebut salah satu kekuatan dari konsep pengelolaan sampah di desa tersebut terletak pada peraturan desa yang dibuat secara khusus serta penerapan sanksi adat bagi masyarakat yang melanggar ketentuan.

Selain itu, sejak awal warga telah diberi pengertian bahwa tindakan kecil mereka dalam mengelola sampah akan berdampak baik bagi kegiatan ekonomi di desa. 

"Nantinya program pengelolaan sampah yang dikembangkan melalui program KKN-PPM akan lebih terstruktur dan berkelanjutan, tidak sebatas pada sosialisasi tetapi juga membangun sistem pengelolaan sampah yang baik di tingkat desa," tutupnya. 

 

Read Next