Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Empat mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berinovasi memanfaatkan sampah anorganik menjadi media permainan anak. Inovasi yang dilakukan itu bertujuan melatih motorik halus pada anak.
Dinamai 'Mekar Fun Kit', karya ini mengajak anak untuk melakukan berbagai kegiatan seperti menggunting, menempel, merekatkan dan mengancing.
Keempat mahasiswa tersebut, tiga orang di antaranya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, yaitu Fathun Ayuba, Talitha Rasendria Nugraheni dan Azizah Sekarhani. Mereka dibantu Anggit Windyarti dari program studi PG PAUD.
"Melalui produk kami, anak akan melakukan beberapa kegiatan yang bisa melatih motorik halusnya yaitu menggunting pola pada kain flanel, menempelkan pola yang telah digunting, merekatkan kain flanel dan mengancingnya," jelas Fathun Ayuba, Senin (2/10/2023).
Fathun mengatakan produk ini dikembangkan dengan memanfaatkan botol plastik sebagai bahan utama dalam pembuatannya. Dipilih botol plastik karena mudah didapat dan terjangkau. Bahan lainnya adalah kain perca.
Mereka memutuskan membuat funkit dari sampah organik karena didasari permasalahan sampah, terutama di wilayah DIY.
PKM-K Tahun 2023
Anggota lainnya, Talitha Rasendria Nugraheni menambahkan target pasar untuk fun kit yang mereka buat adalah para orang tua yang memiliki anak usia 3-5 tahun. Media permainan ini akan menstimulasi perkembangan anak usia dini, utamanya perkembangan motorik halus anak saat menyelesaikan karya tersebut.
"Kehadiran berbagai benefit tersebut, Mekar Fun Kit dapat dipasarkan dengan harga terjangkau agar anak-anak dapat merasakan manfaatnya," ucapnya.
Azizah Sekarhani mengatakan bahan yang dibutuhkan untuk membuat Mekar Fun Kit adalah botol plastik, kain flanel dan kain perca, mata ikan, lem kayu, perekat Velcro serta cat akrilik. Alatnya menggunakan gunting, penggaris, cutter, bolpoin, pensil, kuas dan pistol lem.
Cara membuatnya, pertama menyiapkan botol plastik lalu dicat menggunakan cat akrilik warna putih sebagai warna dasar. Untuk membuat celengan, botol dilubangi di samping atas dan jika digunakan untuk tempat pensil botol dipotong seperempatnya.
Kemudian kain flanel dipotong sesuai dengan keliling botol dan diberi perekat pada ujungnya. Setelah itu, botol tersebut dikemas dengan menarik dan diberi label merek untuk siap dipasarkan.
Karya ini berhasil meraih dana dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang PKM-K Tahun 2023.