logo

Sekolah Kita

Lewat Geliat, MTsN 6 Kulonprogo Dorong Kecakapan Literasi

Lewat Geliat, MTsN 6 Kulonprogo Dorong Kecakapan Literasi
Lewat Geliat, MTsN 6 Kulonprogo Dorong Kecakapan Literasi (MTsN 6 Kulonprogo)
Setyono, Sekolah Kita13 Januari, 2022 10:25 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Meski berada di daerah pinggiran, para pendidik di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sepakat bahwa kecakapan literasi adalah hal mutlak yang harus diajarkan ke siswa.

Maka dari itu, pihak sekolah mengembangkan program  Geliat atau Gerakan Literasi Terintegrasi. Lewat program ini, siswa diharapkan 'melek' dari sisi ilmu pengetahuan dan cerdas dalam bersikap di kehidupan.

"Program ini kita hadirkan sebagai upaya menumbuhkan budaya literasi di kalangan siswa sekaligus sebagai media pendidikan karakter ke mereka," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum MTsN 6 Kulon Progo, Marwati, Kamis (13/1/2022).

Menurut Marwati, para guru sepakat bahwa yang disebut dengan literasi tidak hanya pada dunia baca dan tulis menulis, namun juga belajar dari mana dan kapan saja tentang semua hal sehingga menjadi 'melek' dalam hal apapun dan juga memiliki jiwa sosial, keagamaan serta kebangsaaan.

Pihaknya juga menyadari, sebagai sekolah yang berada di kawasan pinggiran DIY, upaya menghidupkan literasi di kalangan siswa terkendala dengan keberadaan bahan bacaan. Ini yang menjadi pembeda dengan sekolah yang ada perkotaan.

"Kami bersyukur kemarin perpustakaan kami mendapatkan pengakuan dengan status akreditasi A. Kedepan hal ini kami harapkan dapat memicu semangat anak-anak untuk lebih banyak meluangkan waktu berkunjung dan membaca buku di perpustakaan," tegasnya.

Sebagai pemicu siswa untuk lebih sering berkunjung ke perpustakaan, sekolah setiap tahunnya menggelar penobatan 'Ratu' dan 'Raja' membaca bagi siswa yang terbanyak meminjam dan membaca buku.

Tidak hanya meminta untuk membaca. Marwati mengatakan sekolah juga menggelar berbagai pelatihan bagi guru dan siswa. Jika sebelumnya pelatihan digelar secara insidentil. Namun mulai tahun ini pelatihan direncanakan dilakukan sekali per semester.

"Dalam menulis, kepada siswa selalu kita ajarkan prinsip, apapun bisa ditulis. Mulai saja. Jangan takut salah. Wartakan prestasi dan kegiatan kita," katanya.

Read Next