logo

Sekolah Kita

Luncurkan Buku Ketiga, Program SMA Double Track Tawarkan Fasilitasi Up Skiling

Luncurkan Buku Ketiga, Program SMA Double Track Tawarkan Fasilitasi Up Skiling
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid bersama Kepala Bidang PPSMA Ety dan dua siswa DT dalam peluncuran buku ketiga DT. (halojatim.com)
Redaksi, Sekolah Kita21 November, 2021 23:23 WIB

Eduwara.com, SURABAYA -- Setelah sukses mengembangkan program SMA Double Track (SMA DT), Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kini memfasilitasi up skiling. Penawaran untuk para lulusan atau alumni SMA DT yang berminat dilakukan dalam acara Pameran dan Simposium Inovasi Pelayanan Publik Jawa Timur, di Grand City Surabaya, Kamis-Minggu (18-21/11/2021).

Penawaran fasilitasi up skiling dilakukan menyusul suksesnya program SMA DT, yang digagas Dinas Pendidikan Jawa Timur dan ITS pada tahun 2018, dalam mengantarkan para siswa SMA di beberapa kabupaten di Jawa Timur untuk berwirausaaha dan mengisi lapangan pekerjaan.

Up skiling adalah proses meningkatkan keterampilan dan pengetahuan baru, yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk mencari peluang dalam bekerja maupun menjadi wirausahawan muda.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Dr Ir Wahid Wahyudi MT menjelaskan, situs yang selama ini dikembangkan bersama tim ITS tersebut berisi kelas-kelas pelatihan keterampilan offline dan online

“Kami meyakini apa yang sudah ada adalah yang terbaik untuk meningkatkan technical dan soft skill para lulusan di berbagi bidang keterampilan,” katanya.

Ada beberapa ketrampilan yang ditawarkan dan kini sudah tersedia baik di channel youtube maupun pembelajaran melalui zoom.

“Kami ingin apa yang sudah berhasil ini dapat lebih besar lagi manfaatnya bagi alumni SMA, toh apa yang kami siapkan selama ini melalui situs pelatihan online untuk program SMA DT sudah tersedia tinggal dimanfaatkan,” katanya.

Menurut Wahid, yang membedakan kegiatan up skiling dengan program yang lain adalah peserta tidak hanya belajar secara online tanpa praktik, tapi bisa sekaligus praktik melalui jejaring sekolah yang sudah terbentuk melalui program SMA DT yang tersebar di lebih 158 sekolah di Jawa Timur. 

“Jadi tidak hanya sekadar belajar teori melalui online, tapi bisa sekaligus praktik bersama di SMA DT. Ini yang membedakan dengan up skilingonline lainnya,” katanya.

Buku Ketiga

Dalam peluncuran fasilitasi up skiling, Dinas Pendidikan Jawa Timur bersama dengan ITS juga mengenalkan buku ketiga dari program SMA DT, yang berbeda dengan dua buku sebelumnya. Buku ketiga ditulis saat pandemi Covid-19 memasuki gelombang kedua dan diberlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehingga sekolah  tidak melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).

Buku ketiga ini fokus pada bagaimana pihak sekolah membuat dan menjalankan Kelompok Usaha Siswa (KUS) sebagai cara melakukan pembelajaran keterampilan yang dilakukan secara kelompok. Jika sebelumnya siswa bekerja secara individual dalam praktik keterampilannya, pada KUS siswa dikelompokkan.

Dalam sambutan untuk buku ketiga, Wahid menyatakan rasa syukur karena program SMA DT telah memberikan gambaran utuh sekaligus dapat menginspirasi Dinas Pendidikan Jawa Timur dalam menyelenggarakan PTM.

“Kami banyak mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukan oleh beberapa sekolah penyelenggara program DT. Selama pandemi Covid-19 dan penerapan PPKM, program DT menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ), baik teori, praktik, maupun ujian dan monitoring evaluasi. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami bahwa PJJ yang telah dijalankan program DT bukanlah sesuatu yang mustahil semakin diintensifkan di masa mendatang,” katanya.

Wahid menambahkan, jika dirunut dan diperhatikan catatan-catatan yang ada di dalam buku ketiga dari penyelenggaraan program SMA DT, dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan program DT telah sesuai dengan tujuan awal digagasnya program tersebut.

Kisah yang tertuang dalam buku ketiga dan dua buku sebelumnya telah memberikan gambaran bahwa DT telah menjadi salah satu cara dalam mengurangi angka pengangguran terdidik, setelah kelak siswa menyelesaikan studinya di jenjang SMA. 

“Program DT juga telah memotivasi siswa tentang masa depan mereka untuk bisa mandiri, berbekal keterampilan yang diperolehnya,” katanya.

Pada kesempatan lain, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Dra Ety Prawesti M.Si mengatakan, fasilitasi up skiling yang ditawarkan telah dijalankan oleh beberapa SMA di kabupaten yang terpilih dalam program DT. 

“Kini kami mencoba menawarkan kepada lulusan SMA lainnya di Jawa Timur yang berminat. Kami menyediakan program beberapa keterampilan yang bisa diikuti secara online," katanya.

 

Tulisan ini telah tayang di halojatim.com oleh Asih pada Minggu 21 November 2021. 

Read Next