logo

Kampus

Mahasiswa UNY Lakukan Pendataan Burung di Lingkungan Kampus

Mahasiswa UNY Lakukan Pendataan Burung di Lingkungan Kampus
Anggota Kelompok Pengamat Burung (KPB) Bionic FMIPA UNY tengah melakukan pengamatan dan pendataan burung di lingkungan kampus UNY. Dari hasil pendataan diketahui, meski saat ini terdapat 33 spesies burung di kampus UNY namun, beberapa spesies burung saat ini telah sulit dijumpai. (EDUWARA/Dok. UNY)
Setyono, Kampus21 November, 2022 22:51 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas MIPA (UKM FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah membentuk Kelompok Pengamat Burung (KPB) Bionic. Dalam kegiatan pertamanya, mereka telah memetakan keberagaman jenis burung yang terdapat di kampus UNY.

"Kegiatan yang dilakukan adalah pengamatan burung, riset ornitologi, kampanye pelestarian burung, dan pendidikan lingkungan melalui kegiatan pengamatan burung di alam," kata Ketua KPB Bionic David Suharjanto, Senin (21/11/2022).

Selain itu, mereka juga memberdayakan anggota KPB Bionic UNY dalam kegiatan eksplorasi burung dan habitatnya.

Salah satu anggota Bionic, Desti Rohmawati mengatakan untuk pendataan burung di lingkungan kampus pada tahun ini diperoleh sebanyak 33 spesies burung di kampus UNY. Setelah diukur dengan indeks keanekaragaman Shannon Wienner maka diperoleh data keanekaragaman burung di kampus UNY sebesar 2,65. 

"Hal ini menunjukkan bahwa keanekaragaman burung di kampus UNY tergolong sedang" katanya. 

Menurutnya, saat ini terdapat beberapa spesies burung yang sulit dijumpai di kampus UNY, yaitu burung Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus chinensis), Gelatik Jawa (Padda oryzivora), Elang-alap Cina (Accipiter soloensis), dan Serak Jawa (Tyto alba).

Kepodang adalah burung berkicau dengan bulu yang indah dan juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam membuat sarang. Gelatik Jawa adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang lebih kurang 15 cm, dari suku Estrildidae. Burung Gelatik Jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. 

Elang-alap Cina merupakan jenis burung pemakan kodok, belalang, kadal, burung kecil yang memiliki habitat di hutan dataran rendah, hutan pegunungan, pesisir, dan tersebar sampai ketinggian 900 m dpl. 

Sedangkan Serak Jawa atau burung Hantu Lumbung atau burung Hantu Gudang merupakan spesies burung berukuran besar, mudah dikenali sebagai burung Hantu Putih. Wajah berbentuk jantung, warna putih dengan tepi cokelat. Mata menghadap ke depan, merupakan ciri yang mudah dikenali. 

Kontributor Data

Aghnan Pramudihasan, anggota Bionic menegaskan dulu Kepodang Kuduk Hitam lumayan mudah dijumpai di Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas MIPA, Rektorat, dan Fakultas Teknik. Tapi sekarang, burung tersebut sudah sangat jarang, kemungkinan tertangkap pemburu karena termasuk burung kicau untuk lomba. 

"Burung Gelatik Jawa dulu mudah dijumpai di Laboratorium Fakultas MIPA, GOR, Laboratorium Terpadu Fakultas Ekonomi, namun sekarang hanya bisa dijumpai di seputaran Fakultas Ilmu Pendidikan," katanya.

Elang-Alap Cina termasuk burung migran yang sering bertengger dipepohonan yang rimbun, di mana dulu banyak di Kebun Laboratorium Biologi. Namun sekarang, burung tersebut sudah tidak pernah ditemukan lagi. Sedangkan burung Serak Jawa dulu biasanya ditemukan di asbes bangunan yang berlubang, sekarang juga sudah sangat jarang dijumpai. 

Selain mengadakan PBK, KPB Bionic juga banyak berpartisipasi dalam berbagai hal baik dalam lingkup regional, nasional, internasional maupun di wilayah DIY.

KPB Bionic tergabung dalam sebuah jaringan yang bernama Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) bersama organisasi-organisasi pemerhati burung lainnya. Jogja Bird Walk (JBW) merupakan agenda bulanan jaringan pengamat burung tersebut yang rutin diikuti oleh Bionic. Kegiatan ini bertujuan memantau dan mendata burung-burung liar di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya. 

Pada ajang nasional pun tidak ketinggalan, mulai dari MoBuPi (Monitoring Burung Pantai) serta beberapa event nasional lainnya seperti Birding Competition yang sering diadakan di berbagai tempat di Indonesia. KPB Bionic UNY juga menjadi salah satu kontributor data untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya pada AWC (Asian Waterbird Census) setiap tahun. 

Read Next