Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, MALANG — Malang Film Festival Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali digelar pada Senin-Kamis (7-10/3/2022). Malang Film Festival ini merupakan media untuk mewadahi karya sineas muda Indonesia.
Salah satu programmer kompetisi, Mujaddid Izzul Fikri, mengatakan Malang Film Festival konsisten mengapresiasi film indie pelajar dan mahasiswa. Pergelaran oleh Kine Klub UMM merupakan kali ke-17.
"Seperti tahun lalu, kegiatan dilaksanakan secara virtual. Festival ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum secara daring dengan mendaftar melalui loket.com," kata Mujaddid, Rabu (9/3/2022).
Menurut Adit –sapaan Mujaddid, jumlah film yang lolos kurasi MAFI Fest sebanyak 18 film, yang berasal dari 335 pendaftar. Beberapa film tersebut akan ditayangkan pada Program Kompetisi Malang Film Festival.
Masyarakat juga dapat mengikuti program menarik lainnya seperti Program Kuratorial, Penayangan Khusus, Kelas Kritik Film, Layar Apresiasi Nusantara, Diskusi Komunitas dan Umum, Layar Apresiasi Produksi Bersama, Sesi Malangan, hingga Layar Apresiasi Malang Sinau Dokumenter.
"Selain menjadi tempat apresiasi film, Malang Film Festival juga menjadi wadah untuk pembelajaran tentang film, diskusi film, serta eksibisi akan karya film. Apalagi di masa-masa sulit dan pandemi seperti ini," katanya.
Festival film ini, lanjut Adit, memiliki kekhasan sendiri, yakni ada Sesi Malangan dan Layar Apresiasi Malang Sinau Dokumenter. Dalam program tersebut melibatkan filmmaker asal Malang yang sederet filmnya akan ditayangkan pada perhelatan acara utama MAFI Fest 2022.
"Nantinya, pihak penyelenggara festival akan memutarkan film-film karya filmmaker Malang. Kemudian juga menawarkan film hasil workshop Malang Sinau Dokumenter yang sudah dilaksanakan pada Desember lalu.
“Selain itu, kami juga mengadakan Layar Apresiasi Karya Nusantara yang berfokus pada karya-karya dengan nilai otentik tentang Indonesia,"ucapnya.
Achmad Sulchan An-Nauri sebagai salah satu kurator MAFI Fest 2022 menjelaskan beberapa kategori film yang dilombakan, mulai dari fiksi pelajar, dokumenter pelajar, fiksi mahasiswa, dan dokumenter mahasiswa.
Sedangkan jumlah film dokumenter pelajar dan mahasiswa seluruh Indonesia yang masuk, total berjumlah 70 Film. Dari angka itu, dihasilkan tujuh film pendek yang lolos proses kurasi.
"Kami sudah melakukan proses kurasi bagi seluruh film yang masuk. Ada beberapa aspek yang kami soroti. Mulai dari aspek konten, isu, hingga sinematografi. Kalau dilihat dari jumlah film yang masuk, antusiasme dan semangat anak muda untuk membuat film terbilang tinggi. Sekalipun masih berada di situasi pandemi," ujarnya.
Alif Immanullah selaku Direktur Festival berharap MAFI Fest 2022 bisa memberikan ajang apresiasi akan film indie pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia.
"Semoga dengan hadirnya MAFI dapat memompa semangat sineas muda untuk berkarya. Tidak hanya membuat film tapi juga dapat didistribusi, tereksibisi, dan terapresiasi," tandasnya.