logo

Kampus

Merdeka Belajar Kampus Merdeka Bisa Mengerek Kemampuan Lulusan Perguruan Tinggi

Merdeka Belajar Kampus Merdeka Bisa Mengerek Kemampuan Lulusan Perguruan Tinggi
Suasana Kampus Merdeka Fair: Road to Festival Kampus Merdeka 2022 (Istimewa )
Setyono, Kampus04 November, 2022 15:30 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka diyakini menjadi salah satu pendorong agar lulusan perguruan tinggi siap brrkiprah di dunia kerja.

Direktur Politeknik Negeri Jakarta Zainal Nur Arifin, mengungkapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan mahasiswa mendapatkan tambahan hard dan soft skill langsung di lapangan.

"Di era dimana perubahan terjadi begitu cepat, mahasiswa tidak hanya perlu dibekali hard skill yang dapat dipelajari di kelas saja, tetapi juga soft skill yang berguna pada saat mahasiswa terjun ke dunia kerja kelak," jelas Zainal dalam rilis Jumat (4/11/2022).

Pernyataan itu disampaikan Zainal saat pembukaan Kampus Merdeka Fair: Road to Festival Kampus Merdeka 2022 yang diselenggarakan di kampusnya pada 2-3 November.

Dengan kondisi itu, Zainal menyebut saat ini mahasiswa tidak harus menjadi individu yang siap kerja sehingga keterlibatan dalam program MBKM memberikan mereka kesempatan untuk memperdalam hard maupun soft skill yang didapatkan di ruang kuliah langsung di lapangan.

"Pendidikan politeknik pada khususnya dan juga pendidikan di perguruan tinggi pada umumnya harus dapat menyiapkan lulusan-lulusan yang siap kerja yang dibutuhkan oleh dunia industri," lanjutnya.

Karena menjadi satu indikator keberhasilan suatu pendidikan tinggi, daya saing sebuah perguruan tinggi menjadi hal yang diperhatikan sekarang ini. Jangan sampai justru lulusan perguruan tinggi malah menambah angka pengangguran.

"Program MBKM ini tentu saja program yang sangat baik dalam mengasah kemampuan mahasiswa untuk mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan di abad ke-21," kata Zainal.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim saat sambutannya  mengatakan kebijakan MBKM sendiri diluncurkan pada 2020 silam sebagai sebuah langkah transformasi pendidikan tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

"Sejak tahun 2021, sejumlah program flagship diluncurkan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mendapatkan hak belajar di luar kampus selama dua semester," paparnya.

Program flagship MBKM meliputi program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Merdeka (KM), Wirausaha Merdeka (WMK), dan Praktisi Mengajar (PM). Selain keenam program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) ini, mahasiswa juga dapat mengikuti program MBKM yang diselenggarakan secara mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi, atau yang disebut dengan Kampus Merdeka Mandiri.

"Program MBKM yang diselenggarakan ditujukan untuk memfasilitasi adik-adik mahasiswa agar mereka belajar di luar kampus dan luar kelas mereka, agar mahasiswa meraih berbagai pengalaman dan membangun jejaring dalam rangka menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang terampil, kompeten, calon pemimpin bangsa masa depan," ungkapnya.

Read Next