logo

Sekolah Kita

Muhammadiyah Dukung Libur Lebaran untuk Pembinaan Akhlak

Muhammadiyah Dukung Libur Lebaran untuk Pembinaan Akhlak
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan Muhammadiyah akan mendukung kebijakan pemerintah terkait dengan rencana libur sekolah selama Ramadan. Seberapapun lamanya hari libur yang diberikan, nantinya diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pembinaan akhlak, karakter, akal budi, dan budi pekerti. (EDUWARA/Dok. PP Muhammadiyah)
Setyono, Sekolah Kita16 Januari, 2025 21:27 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan akan mendukung kebijakan pemerintah terkait dengan rencana libur sekolah selama Ramadan. Diharapkan, seberapapun lamanya hari libur yang diberikan, nantinya bisa dimanfaatkan untuk pembinaan akhlak, karakter, akal budi, dan budi pekerti.

“Muhammadiyah mendukung apa yang diputuskan oleh pemerintah. Hari libur bisa digunakan untuk pembelajaran lain, karena ada banyak problem soal mentalitas dalam kehidupan anak-anak Indonesia,” kata Haedar Nashir dalam rilis Kamis (16/1/2025).

Hal ini dilihat Haedar karena ketercerabutan budaya dari anak-anak. Hal itu terjadi lantaran tingginya mobilitas informasi yang dikonsumsi secara digital, yang diakses melalui gawai.

Dijelaskan Haedar, suasana dan budaya selama Ramadan telah menyatu dengan habituasi anak-anak muslim Indonesia. Suasana khidmat Ramadan bisa dijadikan untuk membina akhlak dan akal budi.

“Sehingga libur, seberapa lama pun di bulan Ramadan, gunakan untuk membina akhlak, bina akal budi. Di samping juga ada proses pembelajaran,” jelasnya.

Pendidikan Inklusi

Dalam Tanwir I ‘Aisyiyah yang digelar di Jakarta, Rabu-Jumat (15-17/1/2025), Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah secara khusus membahas berbagai isu mulai dari gerakan pendidikan inklusif, sampai upaya bersama untuk pencegahan dan penanganan kekerasan. Kemudian, ada isu-isu kedaulatan pangan di tengah problem perubahan iklim dan ekonomi global, ketahanan keluarga, hingga isu-isu perempuan dan anak dalam pandangan Islam Berkemajuan.

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, memaparkan ‘Aisyiyah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan me-launching ‘Gerakan Pendidikan Inklusif Berkelanjutan’’dalam Forum Tanwir I ‘Aisyiyah ini.

“Gerakan Pendidikan Inklusif menjadi upaya nyata untuk menyediakan pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi yang menjunjung tinggi kesetaraan dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak dengan beragam latar belakang, kondisi, dan kebutuhan,” terangnya.

Saat ini, papar Salmah, belum semua sekolah menerapkan pendidikan inklusif meski telah menjadi mandat undang-undang, sehingga belum semua anak dengan beragam latar belakang dan kebutuhan, mengakses pendidikan bermutu.

Salmah memberikan contoh, anak berkebutuhan khusus (ABK), korban perkawinan anak dan kekerasan, anak berhadapan dengan hukum, anak dari masyarakat adat, maupun anak yang tinggal di daerah kondisi geografis yang tidak mudah dijangkau.

Read Next