Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO -- Mulai Februari 2022 Dinas Pendidikan (Disdik) Solo mewajibkan seluruh siswa SD di Solo melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) SD Disdik Solo Tarno.
"Semua anak wajib mendapatkan PTM 100 persen," tegas Tarno, Senin (30/1/2022).
Teknis pelaksanaan PTM tergantung kondisi sekolah. Kalau ruangan kelas mampu menerapkan jaga jarak untuk seluruh anggota kelas, maka PTM bisa dilaksanakan sekali pertemuan setiap hari.
Sebaliknya, jika keadaan ruangan kelas tidak memungkinkan anak menerapkan jaga jarak, maka PTM bisa dilakukan dengan model shift. Sekolah juga harus menyiapkan skenario model pembelajaran. "Apakah harus model shift, atau non-shift," ujar dia.
Tetapi, lanjut Tarno, kebijakan PTM 100 persen hanya untuk sekolah yang dipastikan tidak memiliki warga sekolah yang terpapar Covid-19. Bagi sekolah yang warga sekolahnya ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, pembelajaran wajib dilakukan PJJ untuk sementara.
"Ada SD yang terpapar virus Covid-19, kami PJJ-kan seminggu," ucap Tarno.
Tarno mengatakan ada dua sekolah SD yang warga sekolahnya terpapar Covid-19, yaitu SDN Sayangan 244 Solo dan SDN 16 Solo. Dua SD tersebut, untuk sementara waktu menjalani PJJ selama satu pekan.
Tarno menambahkan, di SDN Sayangan 244 Solo, satu siswa positif Covid-19. Siswa tersebut terpapar dari orang tuanya yang kebetulan berkontak erat dengan warga lain yang terpapar. Kemudian orang tua berinisiatif melakukan tes swab mandiri di puskesmas.
"Setelah di-swab ternyata hasilnya positif Covid-19. Siswa diizinkan tidak masuk sekolah. Meski siswa tersebut belum sempat kontak dengan teman sekolahnya. Sekolah tersebut tetap melaksanakan PJJ," papar dia.
Sementara di SDN 16 Solo, satu siswa juga terkonfirmasi positif Covid-19. Siswa tersebut berasal dari luar kota. Guru dan siswa yang kontak erat sudah di-swab dan hasilnya negatif semua.
"Walau demikian, kami tetap menginstruksikan agar sekolah melaksanakan PJJ terlebih dahulu untuk sementara waktu agar kelas kembali steril," tutur Tarno.