logo

Sekolah Kita

Pandemi Covid-19 Dinilai Bisa Pacu Transformasi Pendidikan

Pandemi Covid-19 Dinilai Bisa Pacu Transformasi Pendidikan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (Biro Humas Kemenko PMK)
Bunga NurSY, Sekolah Kita10 November, 2021 08:49 WIB

Eduwara.com, BALIKPAPAN – Pandemi Covid-19 dinilai memaksa percepatan transformasi di sektor pendidikan nasional seiring dengan makin diterimanya pola pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 bukan hanya di satu sektor publik saja.

Dilansir dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dia menilai berbagai aspek turut terdampak sehingga Indonesia harus siap menghadapi tantangan termasuk menangkap peluang yang ada akibat dari pandemi Covid-19 tersebut.

“Contohnya di bidang pendidikan. Meski mungkin ada kekhawatiran karena metode pembelajaran jarak jauh  berbasis digital itu bisa menimbulkan kesenjangan, tapi di sisi lain kekhawatiran itu
justru memaksa percepatan transformasi dan membawa peluang untuk membentuk kembali masa depan pendidikan yang inklusif bagi seluruh siswa di Indonesia,” ujarnya saat menjadi pembicara via
online Seminar Internasional ke-7 tentang Sosial dan Peradaban Islam Melayu, Selasa (9/11/ 2021).

Seminar dengan tema Kajian Islam Melayu Selama Pandemi Covid-19: Peluang dan Tantangan itu diselenggarakan luring dan daring oleh Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. 
Pada kesempatan itu, Muhadjir berharap inisiatif yang muncul selama penyelenggaraan seminar dapat terus berlanjut. Utamanya, menurut dia, adalah untuk menumbuhkan semangat memajukan
pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

“Presiden Joko Widodo ingin masyarakat Indonesia siap menghadapi tantangan global di era revolusi industri 4.0. Karena sebenarnya, Indeks Inovasi Global kita saat ini berada di peringkat 85 atau masih kalah dibandingkan negara tetangga yang berpenghasilan menengah ke bawah di Asean, yaitu Vietnam di peringkat 42 dan Filipina di peringkat 50,” tuturnya.

Dia menegaskan bahwa Indonesia harus mampu mengelola 265,4 juta penduduk. Salah satunya yaitu dengan upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan juga untuk mengejar kesejahteraan bagi semua.

“Kita harus mempersiapkan generasi muda kita agar menghadapi kondisi disrupsi. Peluang dan tantangan yang ada selama pandemi Covid-19 harus benar-benar dimanfaatkan sehingga Indonesia 
bisa bangkit dan kembali membangun masyarakat yang sejahtera pasca-pandemi berakhir,” tandas Muhadjir.
 

Read Next