logo

Sekolah Kita

Pelaku Pendidikan Jogja Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Pelaku Pendidikan Jogja Siap Gelar Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko, Jumat (24/12/2021) mengaku seluruh sekolah di Kabupaten Bantul siap mengelar PTM yang diperluas atau penambahan kegiatan di sekolah. Tidak lagi terbatas. (Eduwara/Setyono)
Setyono, Sekolah Kita24 Desember, 2021 12:30 WIB

Eduwara, JOGJA— Pelaku sektor pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta mengaku siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh, bukan sekadar lagi terbatas pada semester genap 2021/2022.

Sebagaimana diketahui, menimbang kondisi terkini dan urgensi pelaksanaan PTM terbatas, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menetapkan penyesuaian Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Sekretaris Daerah Pemda DIY Kadarmanta Baskoro Aji menjelaskan pemberlakuan PTM secara penuh tergantung dari kondisi dan persiapan daerah. Jika vaksinasi untuk semua umur dan tidak lagi kluster penyebaran Covid-19, PTM bisa digelar sangat terbuka. "Dari evaluasi, DIY sampai hari ini sangat terbuka menggelar PTM penuh. Namun kita menunggu perkembangan setelah libur Nataru," jelasnya, Jumat (24/12/2021).

Dirinya hanya minta jika PTM nanti dilaksanakan, sekolah memprioritaskan pemberian materi mengenai protokol kesehatan dan pola hidup sehat kepada siswa, sebelum materi yang lain. Menurutnya, hal ini penting untuk mendidik siswa bahwa mereka sendiri yang wajib menjaga Kesehatan, bukan orang lain.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko mengaku dirinya sudah mendengar keputusan bersama empat kementerian itu. Namun menurutnya hal yang diatur dalam keputusan itu tidak ada yang baru. "PTM terbatas sudah kami gelar sudah lama dengan sistem masuk seminggu dua kali dengan durasi pembelajaran maksimal dua jam. Kami berharap dan meminta PTM lebih diperluas," katanya kepada Eduwara.com, Jumat (24/12/2021).

Dalam pengertiannya, diperluas bisa diterapkan dengan semakin memperbanyak kegiatan tatap muka di sekolah. Disdikpora Bantul menurutnya sudah memastikan seluruh sekolah dari tingkat dini, dasar sampai menengah pertama sudah siap menggelar PTM.

Adapun, dalam SKB empat menteri Desember 2021 itu disebutkan bahwa lembaga pendidikan di wilayah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1—2 bisa mendapat izin untuk menggelar PTM hingga maksimal 6 jam asal memenuhi kriteria vaksinasi yang ditentukan.

Mulai Bersiap

Isdarmoko melanjutkan, langkah pertama yang dilakukan untuk mempersiapkan PTM di sekolah adalah pemeriksaan enam poin yang disyaratkan Kemendikbudristek sebagai syarat wajib. Pengawas sekolah diminta memeriksa prasarana pendukung protokol kesehatan seperti sanitasi, ketersediaan masker, terdapatnya thermogun.

Kemudian terdapat akses dengan fasilitas terdekat, pemetaan lingkungan serta izin dari orang tua murid siswa sudah bisa dipenuhi oleh sekolah-sekolah di Bantul. Dari data yang masuk, Isdarmoko mengatakan sekolah di Bantul 100 persen siap menggelar PTM baik terbatas maupun diperluas.

"Faktor lainnya adalah percepatan vaksin. Siswa SMP di Bantul hampir 84 persen sudah divaksin dan kami menargetkan seluruh siswa usia 6-11 tahun segera mendapatkan vaksin. Maksimal, saat PTM digelar sudah 50 persen lebih divaksin," katanya.

Kepala Sekolah SMAN I Pleret, Bantul, Heri Kurniawan Ahmad Ihsan mengutarakan jika PTM nanti diterapkan penuh setiap hari maka ada beberapa hal yang menjadi perhatian ke siswa dan prioritas.

"Pertama, kami akan mengembalikan karakter anak yang selama dua tahun tidak PTM dan terjadi pergeseran perilaku. Kita akan memunculkan karakter ini dengan disiplin dan tidak mudah menyerah,' ungkapnya.

Tidak hanya itu, Kurniawan juga mengatakan meningkatkan kompetensi dasar (KD) yang selama proses pembelajaran jarak jauh tidak tertransfer maksimal akan digenjot lebih intensif lagi.

Fokus pada peningkatan kompetensi saat PTM ini juga disampaikan Kepala Sekolah SMK MUhammadiyah I Bambanglipuro, Bantul, Muhammad Ashadi.

"Kami akan lakukan pemetaan dan penyesuaian terkait muatan materi yang tertinggal selama pandemi kemarin. Kita akan gunakan berbagai media pembelajaran, agak saat masuk muatan materi yang lemah kita kolaborasikan agar meningkat. Yang pasti penguatan kompetensi adalah prioritas saat PTM nanti," ujarnya.

Read Next