logo

Beasiswa

Pemerintah Potong Beasiswa KIP, Ini Kekhawatiran yang Dirasakan UMY

Pemerintah Potong Beasiswa KIP, Ini Kekhawatiran yang Dirasakan UMY
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UMY, Zuly Qodir (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Beasiswa20 September, 2025 06:33 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kebijakan pemerintah yang memotong beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah hampir separuh dari sebelumnya, memicu keprihatinan pimpinan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

“Bukan hanya mahasiswa penerima yang terdampak, perguruan tinggi pun harus menanggung beban besar akibat selisih biaya kuliah yang tidak lagi ditutup oleh KIP,” kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UMY, Zuly Qodir, Jumat (19/9/2025).

Menurut Zuly Qodir, keputusan pemerintah menurunkan nilai bantuan KIP diambil secara tergesa-gesa dan tanpa pertimbangan mendalam terhadap dampaknya. Pasalnya, program ini menjadi tumpuan mahasiswa dari keluarga berpenghasilan rendah agar tetap bisa melanjutkan pendidikan tinggi.

Dengan fakta program ini membantu banyak keluarga berpenghasilan rendah, pemotongan ini jelas merugikan mahasiswa dan kampus ikut menanggung selisih biaya, karena penerima KIP tidak boleh dimintai tambahan biaya sebut.

Menurut Zuly, pemangkasan bantuan ini terbilang signifikan. Jika sebelumnya mahasiswa menerima rata-rata Rp 8,5 juta per semester, kini jumlahnya hanya sekitar Rp 4,5 juta. Kebijakan ini diputuskan setelah proses penerimaan mahasiswa baru selesai, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai alasan sebenarnya di balik pemotongan.

“Pendidikan adalah investasi jangka panjang, hasilnya baru terlihat 20-30 tahun ke depan. Jika KIP dikurangi berarti perhatian negara terhadap pembangunan SDM ikut menurun dan ini berbahaya bagi masa depan bangsa,” tegasnya.

Kepada Presiden Prabowo Subianto, Zuly meminta segara meninjau ulang kebijakan ini. Hal ini penting agar presiden juga mengetahui bahwa biaya KIP tidak boleh terus dipotong.

“Ini soal investasi masa depan bangsa, bukan sekadar angka dalam anggaran,” katanya.

Sleman Pintar 

Sementara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman merilis sebanyak 118 anak dari keluarga miskin ditetapkan sebagai penerima beasiswa pendidikan ‘Sleman Pintar Plus-plus’.  Ini merupakan bantuan pembiayaan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk memutus rantai kemiskinan.

 “Di Sleman Pintar Plus-Plus di UTY, kami memberikan akses pendidikan kepada 118 orang yang terdiri atas 80 orang beasiswa Sleman Pintar Plus-Plus, 22 orang beasiswa Sleman Pintar Plus-Plus Khusus dan beasiswa SPP khusus sebanyak 16 orang,” kata Wakil Bupati Sleman, Dana Maharsa dilansir Jumat (19/9/2025).

Dalam penyaluran beasiswa ini, Pemkab Sleman menjalin kerja sama langsung dengan berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang berada di wilayah Sleman, termasuk juga dengan Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).

Danang memastikan program ini merupakan komitmen pihaknya dalam memberikan dukungan pembiayaan pada pendidikan. Program beasiswa Sleman Pintar Plus-Plus mendapat respons positif dari masyarakat, yang dapat dilihat dari bertambahnya jumlah permohonan beasiswa yang diajukan.

“Saya menagih komitmen penuh para mahasiswa terkait keseriusannya dalam melaksanakan pendidikan di jenjang kuliah sampai dengan program magang yang juga menjadi bagian dari kerja sama Pemkab Sleman, perguruan tinggi, dan beberapa perusahaan,” tutup Danang. 

Read Next