logo

Kampus

Penerapan Pendidikan Pancasila, BPIP Tunggu Persetujuan Presiden

Penerapan Pendidikan Pancasila, BPIP Tunggu Persetujuan Presiden
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan penerapan Pendidikan Pancasila di sekolah menunggu tanda tangan persetujuan Presiden. BPIP telah menyiapkan 15 buku panduan untuk PAUD sampai perguruan tinggi. ((EDUWARA/Humas UIN Sunan Kalijaga))
Setyono, Kampus06 Desember, 2021 21:17 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan penerapan Kurikulum Pendidikan Pancasila di sekolah tinggal menunggu tanda tangan persetujuan Presiden Joko Widodo. BPIP telah menyiapkan 15 buku panduan untuk satuan Pendidikan, dari PAUD sampai perguruan tinggi.

"Kami sampai sekarang masih menunggu dasar hukum penerapan Pendidikan Pancasila di sekolah. Pembicaraan dengan tiga kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Kementerian Hukum dan HAM, tidak ada masalah," kata Yudian, Senin (6/12/2021).

Yudian Wahyudi mengatakan hal tersebut sebelum menghadiri pelaksanaan vaksinasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Menurut Yudian, setelah proses persetujuan dan ditandatangani oleh Presiden, atas usulan tiga kementerian dan BPIP, maka penerapan Pendidikan Pancasila akan dibarengkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.

"Ketiga kementerian tinggal duduk bersama sekali lagi untuk membahas satu-dua poin lagi. Nah, kapan Presiden tanda tangan sebagai persetujuan pemberlakuan, kita belum tahu," jelasnya.

Demikian juga dengan apakah nantinya Pendidikan Pancasila akan dimasukkan dalam Kurikulum 2022 yang saat ini tengah diujicobakan di 2.500 Sekolah Penggerak, Yudian mengaku belum tahu.

Namun dia bisa memastikan bahwa saat ini pihaknya sudah menyiapkan 15 buku panduan yang bisa dipergunakan satuan pendidikan mulai PAUD, SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi.

"Dalam buku-buku ini kami menerapkan 30 persen teoritis seperti pembahasan mengenai siapa penggali Pancasila, kapan sidang pengakuan Pancasila dan sebagainya. Sedangkan sisanya 70 persen adalah implementasi, best practice atau ukhuwahkhasanah," terangnya.

Nantinya, lanjut Yudian, anak didik akan meniru sikap dan perbuatan para pahlawan dalam sejarah. Kemudian mereka juga diminta mencari di lingkungan sekitarnya mengenai contoh-contoh sikap para pahlawan. Ini nantinya merupakan tugas guru dan siswa.

Pelaksanaan vaksinasi di UIN Sunan Kalijaga pada Senin (6/12/2021).  (EDUWARA/Humas UIN Sunan Kalijaga)

Sedangkan saat menyampaikan kata sambutan dalam pelaksanaan vaksinasi di UIN Sunan Kalijaga, Yudian mengajak seluruh elemen bangsa terus menggelorakan kerja gotong royong dalam semua hal untuk kepentingan, seperti dalam pelaksanaan vaksinasi di semua tempat. Dia menilai pelaksanaan vaksin bisa terlaksana berkat kerja gotong royong sebagai upaya menjaga nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

"Berkat kerja gotong royong pula pelaksanaan vaksinasi di Indonesia dinilai tertinggi oleh dunia. Dan berkat kerja gotong royong pula, Insya Allah Indonesia segera terbebas dari pandemi," tegas Yudian.

Read Next