logo

Art

Di Lomba Cipta Lelagon Bocah, Pustakawan UAJY Raih Peringkat Kedua

Di Lomba Cipta Lelagon Bocah, Pustakawan UAJY Raih Peringkat Kedua
Pustakawan UAJY, Yohanes Siyamta, menjadi juara kedua di Lomba Cipta Lelagon (Lagu) Bocah d Peringatan Hadeging Pakualaman ke-216 lewat karyanya 'Gemah Ripah Kerta Raharja'. (EDUWARA/Humas UAJY)
Setyono, Art08 April, 2022 16:03 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Bersaing dengan 30 peserta, pustakawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Yohanes Siyamta, berhasil meraih Juara II Lomba Cipta Lelagon Bocah, yang digelar dalam rangka Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-216.

Tembang karyanya berjudul "Gemah Ripah Kerta Raharja". Melalui lagu tersebut, Siyamta mengajak anak untuk rajin membersihkan alam sekitar, merawat halaman, memperhatikan sawah dan ladang, menjaga alam agar tetap lestari dan dunia sejahtera.

“Inspirasinya sesuai dengan tema yang disyaratkan panitia, yaitu Keselarasan Manusia dengan Alam Semesta,” ujar Siyamta, Jumat (8/4/2022).

Baginya, keikutsertaan dalam lomba mencipta syair dan lagu menjadi kesempatan pertama baginya dirinya. Pasalnya, dirinya selama ini fokus dalam menciptakan syair, puisi, dan tembang macapat.

"Kalau itu saya sudah sudah terbiasa. Namun, mencipta lagu belum pernah," ujarnya.

Dirinya bercerita sebagai persiapan mengikuti lomba ini tidak banyak menemukan kesulitan. Bahkan ia merasa heran, proses mencipta dirasa cepat dan mudah.

Mulai dari membuat lagu dan melodi, membuat syair, menulis dalam bentuk partitur lagu berisikan notasi balok, notasi angka, dan syair, hingga merekam audio dilakukan dalam kurun waktu tiga hari.

"Jujur saja, kendala dalam persiapannya ada, saya belum pernah mengunduh aplikasi not balok pada komputer sehingga ada kesulitan dalam membuat partitur," paparnya.

Oleh panitia, Siyamta diperkenankan menuliskan partiturnya secara manual alias ditulis tangan. Maka partitur not angka, not balok lengkap dengan syairnya dibuat tangan di foto dan dikirim ke panitia.

Partitur tembang karya Siyamta yang berjudul 'Gemah Ripah Kerta Raharja' (EDUWARA/Humas UAJY)

Dalam Lomba Cipta Lelagon Bocah, Siyamta mengatakan ada beberapa kriteria penilaian untuk menjadi juara, seperti kreativitas penciptaan, kesesuaian melodi dan lirik, dan nilai yang terkandung dalam lirik.

"Sebenarnya di beberapa cabang lomba, saya merasa mampu dan bisa mengikutinya, tetapi saya fokus untuk mengikuti Lomba Cipta Lelagon Bocah," jelas Siyamta.

Lomba Cipta Lelagon Bocah diadakan dalam untuk memperingati Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-216. Setiap tahun, bertepatan dengan hari ulang tahunnya, Kadipaten Pakualaman selalu mengadakan beragam perlombaan.

Tahun ini, HUT ke-216 PA menyelenggarakan beberapa lomba tingkat nasional seperti Lomba Macapat, Lomba Literasi Aksara Jawa, Artikel Ilmiah, dan Lomba Cipta Lelagon Bocah.

Dalam keteranganya di twitternya @PuraPakualaman, lomba ini untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Pemenang I-VI dan favorit I-IV akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, trophy, dan sertifikat.

Tema yang dipilih dalam lomba tentang 'Tema Keselarasan Manusia dengan Alam Semesta'. Setiap peserta atau kelompok boleh mengirimkan lebih dari satu karya dan wajib menggunakan bahasa Jawa.

Lomba terbagi menjadi dua babak, yaitu, babak I penyisihan, tanggal 17 Januari-5 Maret dan babak II final, tanggal 20 Maret 2022. Penilaian lomba akan meliputi kreativitas penciptaan, kesesuaian melodi dengan lirik dan nilai yang terkandung dalam lirik.

Read Next