logo

Sekolah Kita

Raih Akreditasi A, Perpus MAN 4 Bantul Kejar Digitalisasi Koleksi

Raih Akreditasi A, Perpus MAN 4 Bantul Kejar Digitalisasi Koleksi
Raih Akreditasi A, Perpus MAN 4 Bantul Kejar Digitalisasi Koleksi (Eduwara/Setyono)
Setyono, Sekolah Kita14 April, 2022 07:53 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Usai mendapatkan status akreditasi A dari Perpustakaan Nasional pada 6 April kemarin, Perpustakaan Catur Pradipa milik MAN 4 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berfokus proses digitalisasi seluruh koleksi dan pelayanan.

Kepada Eduwara.com pada Kamis (14/4/2022), Kepala Perpustakaan Catur Pradipa Retnoningsih menceritakan pihaknya harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan status akreditasi ini.

"Kami banyak belajar dari perpustakaan lain yang sudah terakreditasi mengenai persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa dinilai," jelasnya.

Dari enam kategori yang dinilai, ketersediaan koleksi yang minimal 2.500 judul buku nonpaket menjadi fokus pengelola perpustakan. Tidak hanya itu, penerapan digitalisasi pada sebagian koleksi juga dimulai.

Retnoningsih mengatakan selama setahun penuh, pihaknya menyiapkan segala hal untuk memenuhi enam indikator penilaian dan pada September lalu diajukan ke Perpusnas untuk mendapatkan penilaian akreditasi.

"Perpustaaan menjadi prioritas madrasah karena merupakan salah satu sumber belajar yang dapat meningkatkan intelektual siswa dan pengajar," lanjutnya.

Dirinya mengatakan salah satu keunikan yang menjadi nilai lebih perpustakaan Catur Pradipa adalah hadirnya nuansa kebudayaan Jawa di lingkungan. Hal ini dikarenakan perpustakaan bertempat di pendopo lawas yang sudah ada sejak sekolah ini berdiri dan kemudian difungsikan sebagai ruang tamu dan ruang baca siswa.

"Joglo itulah yang menjadi keunikan dan kami mengikuti konsep itu. Ke depan kami memfokuskan untuk mendigitalisasi seluruh koleksi kami agar semakin meningkatkan pelayanan,' lanjutnya.

Wakil Kepala Bidang Humas MAN 4 Bantul Fransisca Listiariny menyatakan konsep kebudayaan Jawa tetap akan dipertahankan dengan menghadirkan berbagai hal-hal terkait kebudayaan.

"Kami menghiasi perpustakaan ini dengan berbagai pernak-pernik semisal motif batik yang digambarkan di dinding maupun camping sebagai hiasan. Kami juga memberikan pelajaran tambahan Bahasa Jawa di sini," lanjutnya.

Seluruh komponen madrasah, disebut Fransisca, bersyukur atas capaian yang luar biasa ini terlebih ini adalah prestasi nasional yang pertama kali diraih Catur Pradipa.

Dirinya berharap capaian ini meningkatkan kembali realisasi visi perpustakaan yaitu membantu proses manusia mencapai hakikat dirinya sebagai manusia seutuhnya dalam iman, akhlak, ilmu dan peradaban. 

Read Next