Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, BALIKPAPAN—Pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan program revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) demi meningkatkan kualitas lulusannya.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Wikan Sakarinto mengatakan revitalisasi SMK kini terus berupaya untuk mengubah stigma negatif seperti tawuran menjadi pendidikan kejuruan yang melahirkan lulusan unggul serta mampu berdaya saing global.
“Jadi, kita mendorong seluruh SMK di Indonesia harus link and match dengan industri guna melahirkan lulusan yang cocok dengan industri dan jadi entrepreneur,” jelasnya seperti dikutip dari publikasi Ditjen Vokasi, Sabtu (30/10/2021).
Wikan menambahkan, pembelajaran di SMK saat ini juga dilengkapi dengan adanya project based learning (PBL) yang kemudian menghadirkan banyak praktisi ahli industri yang diundang sebagai guru tamu untuk mengajar di SMK, dan memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh industri.
Adapun Direktur SMK Kemendikbudristek Wardhani Sugiyanto mengatakan, melalui pembelajaran yang dilakukan di SMK dapat membuat para siswa lebih terampil, serta menguasai bidang keahlian yang dimilikinya.
“Lulusan SMK ini cukup banyak melahirkan orang-orang sukses. Yang pertama itu menguasai keahlian kejuruan lebih awal. Di perguruan tinggi itu dituntut memiliki satu bidang keilmuan yang spesifik untuk menjadi expert. Nah, SMK ini lulus mau masuk perguruan tinggi pun sudah memiliki hard skills dan soft skills, serta budaya kerja,” ujarnya.
Pembelajaran di SMK kini memang terbukti telah melahirkan lulusan yang menjadi inspirasi. Salah satunya terlihat pada sosok Awwalur Rizqi Al-Firori atau yang kerap dikenal dengan Alffy REV.
Music and visual story teller sekaligus lulusan SMKN 9 Surabaya ini telah merasakan betapa menyenangkannya belajar di SMK karena dapat memilih pembelajaran sesuai dengan passion yang diminati.
“Belajar di SMK itu seru karena bisa belajar sesuai passion. Jadi, bisa lebih fokus untuk mendalami apa yang kita sukai dalam segi akademiknya dengan kurikulum yang disesuaikan,” kata Alffy.