logo

Kampus

SAMIC University Didirikan di Sukabumi, YPG Gandeng Universitas Hasyim Asy'ari

SAMIC University Didirikan di Sukabumi, YPG Gandeng Universitas Hasyim Asy'ari
Rektor Unhasy Haris Supratno dan Ketua YPG Siska Nugraha Humaira usai penandatangan kerjasama, Kamis (6/10/2022). Kedua lembaga berkerjasama dalam pendirian SAMIC University, di Sukabumi. (EDUWARA/Dok. YPG)
Setyono, Kampus07 Oktober, 2022 01:37 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Yayasan Permata Globalindo (YPG) mengandeng Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) dalam pendirian universitas terintegrasi dengan kepesantrenan dan Islamic Centre, Universitas Syech Abdul Muhyi atau Syech Abdul Muhyi Islamic Centre & University (SAMIC University).

SAMIC University akan didirikan di atas lahan milik keluarga pengurus YPG seluas 31 hektar di kawasan Pelabuhan Ratu, Sukabumi Jawa Barat dan akan dikembangkan menjadi 44 hektar.

Kerja sama antar kedua lembaga ini dilakukan di Kota Yogyakarta pada Kamis (6/10/2022). Acara ini langsung dihadiri Ketua YPG Siska Nugraha Humaira dan Rektor Unhasy Haris Supratno.  

Siska bersyukur atas lahirnya kerja sama ini dan kesediaan Yayasan KH M Hasyim Asy'ari Tebuireng dalam mendukung pendirian SAMIC University, termasuk di dalamnya mendirikan pesantren sekolah menengah atas yang berbasis science.

"Dukungan dari Unhasy dan Yayasan KH Hasyim Asy'ari Tebuireng akan menjadi langkah awal yang baik demi tercapainya tujuan bersama yang dicita-citakan," kata Siska.

Melalui YPG, Siska yang menyelesaikan pendidikan doktornya di Melbourne Law School, Melbourne University, Australia, mengatakan pihaknya ingin terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa dengan aktif terlibat dalam dunia pendidikan.

"Semua ini tidak mungkin bisa tercapai tanpa dukungan dari semua stakeholder, baik instansi pemerintah, universitas pembina, perusahaan-perusahaan dan dukungan dari masyarakat," kata Siska.

Terintegrasi dengan Pesantren

YPG selama ini telah memiliki lembaga pendidikan dan pelatihan kerja Vocational Education and Training atau LPK Budikarya Mandiri (BKM) di Bandung, Jawa Barat.

Selain membuka kesempatan bagi masyarakat umum, YPG juga memberikan beasiswa kepada sejumlah siswa terpilih. Setidaknya, 124 siswa Jurusan Geomatika dan 48 siswa Programer telah menikmati pendidikan di BKM tanpa biaya.

Rektor Unhasy Haris Supratno menjelaskan sebagai perguruan tinggi yang didirikan keluarga KH Hasyim Asyari tokoh pendiri Nahdlatul Ulama, Unhasy siap berkontribusi menciptakan ekosistem pendidikan berbasis pesantren NU.

"Kami senang bisa berkontribusi dan mendukung penuh dalam proses berdirinya Universitas Syech Abdul Muhyi yang berintegrasi dengan kepesantrenan di Jawa Barat," ujar Haris.

Cita cita untuk membangun sebuah universitas yang terintegrasi dengan pesantren, menurut Haris, merupakan hal penting, karena dalam dunia pendidikan sebagian didominasi perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan pendidikan umum saja dan ada juga yang fokus bidang keagamaan saja.

"Masing masing tentu ada kelemahan, tapi kalau diintegrasikan tentu menjadi sebuah kekuatan dan keunggulan tersendiri," kata Haris.

Unhasy merupakan perguruan tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang dan didirikan oleh KH Shalahudin Wahid pada 1967. Sebelum menjadi perguruan tinggi umum, Unhasy sempat berganti menjadi Institut Keislaman Hasyim Asy'ari (IKH) pada 1988.

Namun sejak 2013, Unhasy berdiri kembali dan terpisah dengan IKH. Bahkan, Pada Tahun 2018, IKH dileburkan ke dalam Unhasy. Kini, Unhasy memiliki 7 fakultas dengan 15 program studi.

Read Next