logo

Sekolah Kita

Siswa Solo Keluhkan Pendeknya Jam Pelajaran PTM

Siswa Solo Keluhkan Pendeknya Jam Pelajaran PTM
Suasana siswa pulang sekolah selepas PTM di MAN 2 Solo, Rabu (5/1/2022). (Eduwara.com/M. Diky Praditia)
Redaksi, Sekolah Kita06 Januari, 2022 06:10 WIB

Eduwara.com, SOLO—Pembelajan Tatap Muka di Solo sudah dimulai sejak Senin (3/1/2022). Sejumlah siswa mengeluhkan pendeknya durasi jam pelajaran. Mereka berharap jam pelajaran tidak hanya dua sampai tiga jam saja.

Siswi kelas XII MAN 2 Solo, Desvina Salwa menuturkan jam pelajaran yang hanya dua jam dinilai terlalu singkat. Apalagi dirinya kelas XII, tidak lama lagi melaksanakan Ujian Nasional (UN).

"Kalau bisa sih jam pelajarannya ditambah. Kalau hanya dua jam itu rasanya nanggung. Baru sebentar di sekolah, terus langsung pulang," ujarnya saat ditemui Eduwara.com di Solo, Rabu (5/1/2022).

Senada dengan Desvina, siswi lain Afifah Indah menyatakan PTM dengan durasi pelajaran dua jam kurang nyaman diterapkan. Mengingat sebentar lagi UN, baiknya jam pelajaran ditambah.

"Kami kan akan menghadapi UN, kalau waktu belajarnya sedikit takutnya materi pelajarannya kurang, sehingga siswa kurang paham. Belum lagi kadang ada jam kosong," turur Afifah siswa kelas XII itu.

Sementara itu, Siswa SMK 2 Solo, Fatah Nur Insanu menyampaikan tiga jam pelajaran waktu PTM sebaiknya di tambah. Dia merasa kurang karena selama ini banyak melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Padahal dirinya siswa kejuruan yang harus banyak melakukan praktikum.

"Kurang banget kalau tiga jam pelajaran. Apalagi saya jurusan Teknik Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, yang harus banyak praktik. Sedangkan sebentar lagi akan ada Praktik Kerja Lapangan (PKL). Jadi seolah-olah mak bedunduk langsung PKL. Padahal saya merasa ilmunya belum banyak," jelas Dika.

Kurang Efektif

Salah satu temannya, Dika Ahmad juga menyayangkan telalu pendeknya jam pelajaran saat PTM. "Rumah saya kan Boyolali, kalau di sekolah sebentar terus ujuk-ujuk pulang lagi, ya pasti capek. Kami juga tidak terlalu paham materi saat PJJ, karena kurang efektifnya kegiatan belajar mengajar, misal internetnya lemot," ungkapnya.

Selain itu, tambah Dika, kantin di sekolah belum buka. Jadi jika hendak jajan harus keluar sekolah terlebih dahulu. Padahal sekolah mengimbau setelah PTM selesai, siswa harus segera pulang.

Dua siswi MAN 2 Solo juga mengatakan hal yang serupa. Harapannya sekolah juga membuka kantin atau warung-warung sehingga siswa bisa beli makan dan minum di sekolah. "Jadi nanti kami tidak perlu jajan di luar sekolah lagi yang berpotensi menimbulkan kerumunan di luar," kata mereka. (M. Diky Prasetia)

Editor: Riyanta

Read Next