logo

Kampus

Tim UPY Kembangkan Pertanian Berbasis IoT

Tim UPY Kembangkan Pertanian Berbasis IoT
Sebagai upaya mewujudkan ketahanan perekonomian, tim peneliti pertanian UPY mengembangkan pertanian berbasis Internet of Thing (IoT) di Dusun Sawahan, Desa Pendowoharjo, Kabupaten Sleman. (EDUWARA/Humas UPY)
Setyono, Kampus30 Maret, 2022 17:53 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Berupaya mewujudkan ketahanan perekonomian lewat budidaya tanaman hortikultura, tim peneliti pertanian Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) mengembangkan pertanian berbasis Internet of Thing (IoT).

Lewat rilis Rabu (30/3/2022), tim yang diketuai Okti Puwaningsih, Saptaningsih Sumarmi dan Meilany Nonsi Tentua melakukan pembudidayaan di Dusun Sawahan, Desa Pendowoharjo, Kabupaten Sleman.

"IoT adalah semua perangkat fisik yang terhubung ke jaringan internet maupun jaringan wireless untuk bisa bekerja secara fungsional. Kami turut mengembangkan pertanian ramah lingkungan," papar Okti.

Dibantu lima mahasiswa lainnya, pengembangan pertanian berbasis IoT ini di sebagai jawaban atas tuntutan pola hidup sehat melalui nutrisi makanan dan merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat.

"Kebutuhan ini sering dipenuhi melalui produk sayuran yang ramah lingkungan, karena tidak menggunakan bahan kimia dalam memproduksinya. Ide ini lahir karena pandemi, kami ingin menghadirkan aplikasi dan pemupukan tanaman melalui telepon pintar," jelasnya .

Dengan kehadiran teknologi ini diharapkan dapat mengurangi mobilitas petani untuk turun ke lahan, sehingga taat dengan kebijakan physical distancing.

Selama proses pembudidayaan, Okti mengatakan langkah awal adalah mempersiapkan pupuk organik dan penyiapan lahan. Kemudian dilanjutkan kegiatan riset yang meliputi pembuatan eco enzyme, pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dari akar bambu dan bonggol pisang, kegiatan demplot budidaya tanaman sayuran ramah lingkungan, pemasaran produk sayur ramah lingkungan dan pemupukan otomatis berbasis IoT.

Konsep ramah lingkungan juga diterapkan dalam pemasaran produk sayuran tangan konsumen. Kemasan produk yang ramah lingkungan sudah mendapatkan Hak Cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

Tidak hanya itu, kegiatan riset ini juga melahirkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Karya Manunggal di Dusun Sawahan dan hasil penjualan produk hasil panen, menjadi simpanan kas KWT. 

Read Next