Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Selama Ramadan, siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Solo didorong untuk meningkatkan kualitas iman, takwa dan karakter. Berbagai upaya dilakukan, di antaranya menggelar kegiatan Pesantren Kilat bagi kelas I-V A,B,C, serta D, Jumat (8/4/2022).
Kepala Sekolah Sri Sayekti mengatakan kegiatan itu mengusung motto ‘Meraih Keberkahan di Bulan Ramadhan’. Marhaban yaa Ramadan, bulan yang penuh rahmat, bulan yang penuh berkah dan bulan yang penuh ampunan. Ramadan, bulan istimewa.
"Pesantren Ramadan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan bagi peserta didik, terutama kelas I hingga kelas V melalui praktik rukun iman maupun rukun Islam. Juga, bayar zakat kelas I-V A, B, C, D," kata Sri Sayekti, dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Sabtu (9/4/2022).
Sri Sayekti menjelaskan, Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam. Pada bulan itu, Allah membuka lebar-lebar pintu di mana umat bisa membersihkan dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Untuk melewatinya, umat harus melakukan puasa Ramadan sebulan penuh dengan landasan iman dan ikhlas.
Pada bulan Ramadan juga terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatulqadar. Di bulan tersebut juga diturunkan kitab suci petunjuk hidup bagi manusia, penjelas dan pembeda antara yang hak dan yang batil, yaitu Al-Qur’an.
“Di Ramadan, Allah dengan Maha Pemurah-Nya melipatgandakan pahala dan kebaikan kita,” beber dia.
Sri Sayekti menambahkan, melalui penguatan iman dan takwa, nantinya akan menjadi bekal hidup usai menyelesaikan pembelajaran di sekolah Islam yang telah berusia 86 tahun tersebut.
Berbagai kegiatan dalam Ramadan tersebut antara lain kultum menjelang Ifthor diperkuat Channel Youtube Radio Solo Belajar, sholat berjamaah, pesantren kilat, pembagian zakat fitri, dan halal bihalal.
Dalam kesempatan itu, Sri berharap warga sekolah, terutama peserta didik, memperbanyak amal ibadah, mulai dari puasa, tilawah Al-Qur;an, zakat, infak dan sedekah. Selain itu, juga aktivitas dakwah sehingga menjadi orang yang bertakwa.
“Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk membangun kesadaran beribadah, belajar, dan bermain menuju anak hebat. Kegiatan ketakwaan seperti salat duha, mengaji, mengisi buku monitoring di rumah masing-masing yang berkolaborasi dengan pendampingan orang tua. Anak hebat, orangtua juga terlibat,” imbuh dia. (K. Setia Widodo/*)