logo

Gagasan

Tips Mudah Menulis Artikel Ilmiah Populer Ala Eduwara

14 Januari, 2022 12:50 WIB
Tips Mudah Menulis Artikel Ilmiah Populer Ala Eduwara
Pelatihan penulisan artikel ilmiah populer yang digelar oleh Eduwara.com secara daring pada Jumat (14/1/2022). (Eduwara/Bungaz)

Eduwara.com, JOGJA – Salah satu kunci untuk menulis artikel dengan lancar adalah berpedoman pada prinsip yang diajarkan Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Kepala Riset Eduwara.com Algooth Putranto mengatakan menulis itu sangatlah mudah dan sederhana, salah satunya kuncinya berpedoman pada prinsip menulis yang diajarkan Ki Hajar Dewantara.

Hal ini disampaikan Algooth yang menjadi pemateri utama dalam pelatihan penulisan artikel ilmiah populer yang digelar oleh Eduwara.com secara daring pada Jumat (14/1/2022).

Dalam paparannya, Algooth menjelaskan bahwa menulis itu seharusnya mengalir saja dan harus dibiasakan. Demikian juga dalam penulisan ilmiah, penggunaan bahasa populer akan menjadikan materi yang dibahas lebih mudah dipahami masyarakat umum.

"Masih ingat menulis di buku harian. Nah itu mengalir saja. Menulis adalah curhat yang lebih ilmiah dengan diperkuat dengan sudut pandang dan referensi dari penulis," katanya.

Penggunaan latar belakang ini menurutnya menjadi pengayaan dalam tulisan dan sesuai dengan ranah pribadi. Cara ini menurutnya akan efektif dalam menampilkan ide-ide sehari-hari yang dekat dengan lingkungan yang disampaikan dengan bahasa sastrawi.

Dia menyarankan para peserta yang didominasi dari kalangan pendidik dalam menulis opini seharusnya didasarkan fakta yang aktual atau sesuatu yang menyambung dengan berita besar yang menarik saat itu.

"Ini yang seringkali dihadapi penulis terutama dari kalangan kampus, rata-rata lupa bahwa tulisan opini di media disampaikan ilmiah. Padahal yang menarik  di dalam opini adalah sajian Goes Behind The News atau hal-hal yang di luar pemberitaan," lanjutnya.

Menjawab pertanyaan peserta tentang bagaimana menemukan ide penulisan. Algooth yang dulu aktif sebagai wartawan mengatakan bahwa ide itu bisa ditemukan saat kita sedang bengong atau sedang menyendiri, karena di saat itu biasanya hal-hal yang terlewatkan terpikirkan ulang dengan mendapatkan sudut pandang tambahan.

"Jika kita mencari ide-ide secara ramai-ramai, biasanya kita akan melewatkan banyak hal-hal kecil. Baiknya ide kita dapatkan dari lingkungan sekitar kita dan sesuai dengan apa yang kita minati," katanya.

Di akhir materi, Algooth mengatakan dalam menulis bisa mengacu pada prinsip yang pernah diajarkan Ki Hajar Dewantara yaitu niteni (mengamati), niroke (meniru), nambahi (menambahkan), dan nemukan (menemukan hal baru) atau empat N.

Salah satu peserta, Lily Yuliani yang menjadi pendidik informal bercerita bahwa dirinya lebih suka menulis fiksi karena lebih bebas dibandingkan dengan menulis opini atau ilmiah. "Di fiksi tidak ada yang salah atau benar. Tetapi di opini atau ilmiah, saya sering kali ketakutan, apabila menyangkut kritik pada pemerintah. Takut ada apa-apa di belakang," tuturnya.

Pemimpin Redaksi Eduwara.com Riyanto menjelaskan Eduwara hadir sebagai media yang menyajikan berita dan isu-isu pendidikan baik nasional maupun internasional. "Kami juga siap menerima tulisan dari para peserta maupun pendidik. Monggo jadikan kami sebagai mitra penulisan dan kami siap membantu serta membimbing," katanya.

Read Next