Eduwara.com, JOGJA – Pemerintah Kota Yogyakarta terus menginisiasi berbagai program pembangunan sumber daya manusia (SDM) lewat institusi pendidikan dan pranata lembaga-lembaga sosial. Salah satunya menguatkan kecerdasan budaya melalui 'Kampung Menari'.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo, memastikan Pemkot Yogyakarta terus mendorong sekolah tidak hanya mengutamakan kecerdasan pengetahuan atau intelektual. Namun juga harus diimbangi dengan berbagai kecerdasan lainnya, yakni kecerdasan sosial, budaya, emosional dan spiritual.

"Beragam kecerdasan itu sebagai bekal penting bagi para pelajar untuk menjadi orang sukses. Banyak orang sukses tidak lahir dari siswa teladan. Tapi saya ingin sampaikan bahwa ilmu yang tinggi, juara kelas dan siswa teladan tidak menjadi jaminan satu-satunya untuk sukses," kata Singgih Raharjo dilansir, Rabu (2/8/2023).

• Lewat TikTok, Mahasiswi FMIPA UNY Bikin Pembelajaran Kimia Jadi Mudah
• Tim Mahasiswa UKDW Beri Edukasi Manajemen Kewirausahaan dan Digital Marketing pada Karang Taruna Adipati Anom
• Program Prioritas, UMY Kejar Akreditasi Internasional untuk 13 Program Studi

Berbicara di depan siswa-siswa SMPN 9 Kota Yogyakarta, Singgih menuturkan bahwa kecerdasan pengetahuan harus diimbangi dengan kecerdasan-kecerdasan lainnya, seperti kecerdasan sosial, budaya, emosional dan spiritual.

Dia menggambarkan bagaimana pentingnya kecerdasan sosial membantu seseorang beradaptasi dengan lingkungan dan bermasyarakat. Kecerdasan sosial mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan orang-orang.

"Bagaimana berorganisasi untuk bisa berkolaborasi. Orang-orang sukses tidak akan kemudian sukses dengan sendirinya, pasti akan berkolaborasi," jelasnya.

Kecerdasan Budaya

Bahkan kecerdasan kebudayaan yang selama ini tidak dianggap ternyata penting dalam pembentukan karakter seseorang. Kecerdasan budaya menjadi modal dasar yang kuat. Kecerdasan budaya itu salah satunya terkait dengan sopan santun atau etika.

Banyak orang-orang yang punya keilmuan sangat tinggi tapi tidak dibarengi dengan sopan santun, etika yang baik, maka tidak akan ada artinya.

"Kalau ilmunya bagus, juara kelas diimbangi beberapa kecerdasan itulah yang paling baik. Maka kecerdasan sosial, budaya, emosional dan spiritual ini menjadi bagian sangat penting,” paparnya.

Sebagai dukungan pada perkembangan dan peningkatan kecerdasan sosial dan budaya, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta telah meluncurkan program 'Kampung Menari'. Tercatat ada sebanyak 169 kampung yang akan menggelar kegiatan kebudayaan setiap Selasa Wage dan Kamis Pahing.

• Dua Peneliti Indonesia Masuk Tim Peneliti Perubahan Iklim Dunia
• Tim Mahasiswa UNY Kembangkan Platform Atasi Anxiety Disorder
• Bersama UPSI Malaysia, UMBY Beri Pelatihan Destinasi Wisata Kuliner

Kepala Disbud Kota Yogyakarta, Yetti Martanti menyebut Kampung Menari adalah program yang melibatkan sebanyak 169 instruktur tari yang tidak hanya mengajak generasi muda untuk menari.

"Tetapi juga meresapi makna-makna filosofis di balik setiap gerakan tari sebagai nilai pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini sebagai upaya menumbuhkan kecintaan dan rasa kepemilikan terhadap tradisi dan budaya lokal," jelasnya.

Kehadiran Kampung Menari dinilai dapat memperkuat sistem sosial di Kota Yogyakarta, karena menjadi ruang bertemunya warga masyarakat. Namun juga memperkuat ekosistem seni dan budaya masyarakat.