Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengukuhkan dosen Program Studi Kimia Program Magister, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Allwar sebagai Profesor. Allwar menjadi dosen ke 29 yang menyandang jabatan Profesor di UII.
Allwar yang dilantik Kamis (19/1/2023) merupakan guru besar ke-3 di jurusan Kimia FMIPA UIIgurube. Ia mendapatkan gelar PhD di bidang Ilmu Kimia dari Universiti Sains Malaysia pada 2010, gelar MSc diperoleh dari Howard University Washington DC Amerika pada 1994, dan meraih gelar Drs dari bidang Kimia dari Universitas Riau Pekanbaru pada 1987.
"Beliau menjadi dosen tetap UII sejak 1996 dan selama tahun terakhir terlibat aktif dalam berbagai penelitian dengan pendanaan yang bersumber baik dari internal UII maupun pendanaan dari eksternal Ristek DIKTI," jelas Direktur Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan UII Ike Agustina.
UII, menurut Ike, berharap keberhasilan Allwar mampu mendorong delapan dosen lain yang sedang mengikuti program percepatan professor, yang usulannya telah diproses baik di fakultas, universitas maupun LLDikti.
"Tujuan program ini adalah untuk membantu para peserta dalam menghasilkan luaran karya ilmiah yang dapat dipergunakan sebagai syarat pengajuan jabatan akademik profesor," lanjutnya.
Melalui skema ini, ditawarkan program percepatan antara lain skema penelitian kolaboratif dan skema coaching clinic. Peserta program ini wajib melibatkan kolaborator yang telah memiliki jabatan akademik Profesor, memiliki h-Index scopus dan memiliki rekam jejak publikasi sebagai penulis pertama dalam jurnal internasional bereputasi.
Rektor Fathul Wahid mengatakan Allwar merupakan profesor ke-29 yang lahir dari rahim UII. Saat ini proporsi dosen yang menjadi profesor di UII adalah 3,7 persen atau 29 orang dari 771 dosen.
"Sejak 2018 terdapat penambahan sebanyak 15 profesor di UII. Tampaknya sekarang, secara kelembagaan, adalah waktunya UII memanen buat investasi benih yang disemai pada dua sampai tiga dekade yang lalu,' kata Fathul.
Selain itu, UII masih mempunyai 248 doktor. Sebanyak 66 di antaranya sudah menduduki jabatan akademik Lektor Kepala.
"Mereka semua adalah para calon profesor. Semoga semuanya tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama," jelasnya.
Dalam sambutannya, Fathul memaparkan tentang berbagai temuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak mempunyai sisi positif dan banyak sekali. Sisi negatif ilmu pengetahuan yang tidak jarang inheren di dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, menurutnya, perlu dimitigasi. Kesadaran mitigasi tidak mungkin dilakukan tanpa sensitivitas yang memadai.