Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Program Studi Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar Physics Expo & Competition 2022. Ajang ini menampilkan 19 inovasi yang dihasilkan 19 kelompok mahasiswa Fakultas Fisika.
Diselenggarakan mulai Senin (24/1/2022), pameran ini diselenggarakan di Lantai 2 Gedung Laboratorium Kampus Utama.
Ketua Program Studi Fisika UAD Damar Yoga Kusuma mengatakan sebagai ajang ini merupakan unjuk prestasi bagi karya iptek berbasis applied physics terkini oleh mahasiswa.
"Secara umum kegiatan sebenarnya merupakan mata kuliah sekaligus implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Mahasiswa kami beri waktu satu semester untuk menghasilkan sebuah produk yang siap tampil di sini sebagai salah satu penilaian," kata Damar lewat rilisnya, Kamis (27/1/2022).
Damar menerangkan kegiatan ini melibatkan mahasiswa semester tiga dan semester lima dari empat mata kuliah, yaitu Internet of Things (IoT), Nanoteknologi, Semi Industri Konduktor, dan Listrik Magnet. "Ada sebanyak 19 tim yang terkumpul dengan karya masing-masing," ucapnya.
Rektor UAD Muchlas mengapresiasi kegiatan 'Physics Expo & Competition 2022' dan berharap menjadi agenda tahunan yang wajib diselenggarakan. "Ini wahana yang efektif menumbuhkan kreativitas dan daya inovasi mahasiswa dalam menghasilkan produk-produk aplikasi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Muchlas melihat berbagai karya yang diciptakan mahasiswanya sangat luar biasa. Beberapa di antaranya merupakan produk yang sudah dipakai untuk bisa meningkatkan kemaslahatan masyarakat.
"Contohnya pemantau dan pengendalian suhu, kelembaban, dan penyiraman pada budidaya jamur berbasis IoT. Saya tanya tadi dari produk-produk ini sudah bisa menghasilkan panen jamur yang luar biasa. Ini sungguh merupakan suatu keadaan yang sangat baik yang setiap tahun harus terus dilaksanakan di UAD," ungkapnya.
Dari karya mahasiswa ini, beberapa inovasi menarik perhatian dan akan dikembangkan seperti sistem penghitung jumlah orang otomatis disertai deteksi suhu non-kontak berbasis IoT (AAC= Automatic Access Counter), sistem rain detector for clothesline berbasis IoT (Siradet Focl), sistem pemantauan dan pengendalian lampu berbasis IoT (Sikela), dan alat deteksi api dan gas berbasis IoT (Okay Fire Tools).
Sementara itu, karya yang lain yang turut dipamerkan yaitu potensi ion air sebagai sumber energi listrik, prototipe sederhana wireless charger (kajian awal), prototipe awal coil gun (pistol elektromagnetik), pemanfaatan digital kamera untuk mendeteksi medan listrik (kajian awal), sifat elektrik pensil graphite, monitoring daya listrik panel surya dan kamera pengaman–ESP32 (Modal Parmon-32), rancang bangun sistem monitoring radiasi, arus dan tegangan pada panel surya.
Kemudian, ada rancang bangun alat deteksi hot-spot pada solar panel array, rancang bangun sistem pembersih panel surya otomatis berbasis XY table, SFSC-Sweeper for solar cell, sistem pemantauan dan pengendalian suhu dan pH air serta pemberi pakan ikan berbasis IoT (pedulikan), pengembangan sistem pengendali penyiram tanaman berbasis IoT (Sepeda Paman), dan terakhir pengembangan sistem smart farming berbasis IoT (Tabriiz).
"Karya mereka merupakan hasil dari kreativitas dan inovasi, khususnya inovasi dari ilmu fisika menjadi teknologi terapan," terang Muchlas.