logo

Kampus

Universitas Pancasila Bangun 6 Tempat Ibadah, Wapres dan Menag Beri Apresiasi

Universitas Pancasila Bangun 6 Tempat Ibadah, Wapres dan Menag Beri Apresiasi
Universitas Pancasila Jakarta membangun enam rumah ibadah di lingkungan kampus demi mempromosikan toleransi beragama. Pembangunan ini mendapat apresiasi dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Sekretariat Wapres)
Bunga NurSY, Kampus05 Januari, 2022 14:23 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Universitas Pancasila Jakarta membangun enam rumah ibadah di lingkungan kampus demi mempromosikan toleransi beragama. Pembangunan ini mendapat apresiasi dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno mengatakan, terwujudnya rumah ibadah ini adalah bagian dari ikhtiar dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila. “Enam rumah ibadah ini akan menjadi simbol Rumah Keberagaman, tempat dimana seluruh sivitas akademika dan masyarakat sekitar dapat membangun relasi keimanannya, baik yang beragama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu,” katanya seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Wakil Presiden RI, Rabu (05/01/2022).

Dia menambahkan, enam rumah ibadah itu juga akan menjadi tempat belajar mempererat hubungan kemanusiaan, bertoleransi, dan menjaga persatuan, belajar berdiskusi untuk sebuah keputusan, dan belajar bersikap adil bagi sesama.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pembangunan enam rumah ibadah ini menunjukkan komitmen Universitas Pancasila dalam memantapkan pengamalan nilai-nilai luhur Pancasila dan mengokohkan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

“Pancasila menjadi jaminan bahwa negara melindungi kebebasan memeluk agama, sekaligus mengakomodasi penyelenggaraan aktivitas keagamaan,” ujar Ma’ruf.

Ma’ruf berharap, keberadaan enam rumah ibadah yang berdekatan ini bukan hanya sekedar dimaknai sebagai simbol toleransi, tetapi juga memudahkan kolaborasi lintas agama.

Dia melanjutkan, toleransi telah menjadi warisan budaya leluhur bangsa Indonesia yang menjadi kunci dalam merawat keberagaman di Indonesia, sehingga keberagaman tersebut dapat menjadi kekayaan luar biasa yang belum tentu dimiliki oleh bangsa lain di dunia.

“Toleransi adalah kuncinya. Toleransi membimbing kita pada moderasi beragama sehingga kita terhindar dari fanatisme yang dapat mengarah pada fundamentalisme, radikalisme, maupun ekstremisme,” tegas Wapres.

Senada, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa 2022 ini telah dicanangkan sebagai tahun toleransi, mengingat Indonesia dijadikan barometer kerukunan umat beragama di dunia. Ia berharap, dalam tahun toleransi ini, kerukunan umat beragama di Indonesia dapat meningkat.

“Saya secara pribadi meyakini, Indonesia pasti mampu, karena pada dasarnya karakter masyarakat kita adalah sangat toleran dan sangat menghargai perbedaan,” ujar Yaqut.

Dalam acara tersebut, turut hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, serta beberapa petinggi agama lain. 

Sementara itu, Wakil Presiden didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Masykuri Abdillah, Bambang Widianto, dan Masduki Baidlowi.

Read Next