logo

Kampus

UTBK FK dan Farmasi UMM Diikuti Ribuan Calon Mahasiswa

UTBK FK dan Farmasi UMM Diikuti Ribuan Calon Mahasiswa
Peserta UTBK FK Farmasi UMM dicek suhu badannya saat akan memasuki ruang tes, Kamis (31/3/2022). (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus01 April, 2022 07:07 WIB

Eduwara.com, MALANG—Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk menjaring mahasiswa baru Fakultas Kedokteran (FK) dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelombang pertama diikuti ribuan calon mahasiswa.

Kepala UPT Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UMM, Nurudin, menjelaskan seleksi mahasiswa baru yang diadakan di Kampus 3 UMM diikuti para calon mahasiswa baru dengan antusias. Pelaksanaannya dimulai sejak 31 Maret hingga 2 April 2022.

"Peserta ribuan dari berbagai daerah di Indonesia," ucap Nurudin, Kamis (31/3/2022). 

Sebanyak 20 ruangan disiapkan untuk pelaksanaan ujian tersebut. UMM juga memberlakukan protokol kesehatan yang ketat mengingat pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Untuk menjaga protokol kesehatan, kami membatasi jumlah peserta di masing-masing ruangan. Kami juga melakukan pengecekan suhu berulang mulai dari pintu utama sampai ketika masuk ke ruangan UTBK. Selain pengecekan suhu, kami juga memberikan hand sanitizer dan masker kepada para calon mahasiswa," ungkap dosen jurusan Ilmu Komunikasi tersebut.

Nurudin menambahkan, proses pembatasan ketat tidak hanya berlaku di bidang kesehatan tetapi juga keamanan ujian. Ada beberapa hal yang dilakukan UMM dalam mengantisipasi joki maupun kecurangan-kecurangan lainnya. Dalam ujian kali ini pihak panitia melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan metal detector.

Pemeriksaan ini berguna untuk menjaring alat-alat elektronik berukuran mini yang mungkin dibawa peserta. Selain itu, pemberian soal ujian kepada peserta akan dilakukan secara acak. Hal ini dilakukan agar para peserta tidak dapat melakukan kerja sama satu sama lain.

"Terakhir, kami juga meminta bantuan kepada pihak berwajib, yang dalam hal ini adalah polisi, untuk mencegah kejadian-kejadian yang tidak diinginkan," katanya.

Dia berharap, proses penyaringan mahasiswa baru ini dapat berjalan dengan lancar. Dengan begitu dapat melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang mumpuni di bidang kedokteran dan farmasi.

"Kami tentu ingin mahasiswa-mahasiswa baru yang terpilih nantinya merupakan bibit-bibit unggul yang sudah tersaring dengan ketat. Kami juga berharap mereka mampu menjalani proses perkuliahan dengan baik dan dapat mengaplikasikan program UMM PASTI di masa depan," ujarnya..

Salah satu peserta UTBK FK-Farmasi UMM, Zara Nisa, mengatakan ujian yang baru saja diikutinya terus menerapkan protokol kesehatan. Pengecekan suhu, pemberian hand sanitizer, serta pemeriksaan menggunakan metal detector dilakukan secara berulang.

"Tes UTBK di UMM berjalan dengan sangat ketat. Jujur saya merasa tegang dengan hasil yang akan keluar nanti. Saya merasa soal yang diberikan tadi lumayan sulit. Meskipun begitu saya berharap dapat memperoleh hasil yang maksimal serta menjadi salah satu bagian keluarga besar UMM," tandasnya. 

Read Next