logo

Sekolah Kita

Sediakan Ruang Publikasi, Kemenag DIY Pacu Kreativitas Guru Madrasah

Sediakan Ruang Publikasi, Kemenag DIY Pacu Kreativitas Guru Madrasah
Tangkapan layar ruang publikasi di web Kanwil Kemenag DIY yang dikhususkan untuk pemberitaan mandiri madrasah. Hasil penulisan berita oleh MAN 4 Bantul yang tayang. (MAN 4 Bantul)
Setyono, Sekolah Kita14 April, 2022 05:34 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan ruang publikasi mandiri bagi seluruh madrasah negeri yang sekaligus menjadi ajang kreativitas antar guru.

Ruang publikasi mandiri untuk madrasah negeri ini bergulir sejak 2016 silam di laman kemenag DIY. Setiap hari pengunjung akan mendapatkan informasi berbagai kegiatan di madrasah mulai tingkat Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

"Awalnya program ini bertujuan mengenalkan keberadaan madrasah ke masyarakat Yogyakarta. Dengan karakter masyarakatnya yang berbeda, kami nilai madrasah belum banyak dikenal seperti di Jawa Timur," kata Pranata Humas Kanwil Kemenag Bramma Aji Putra kepada Eduwara.com, Kamis (14/4/2022).

Melalui serangkai pelatihan dasar jurnalistik yang setiap tahun diselenggarakan di madrasah se-Yogyakarta, Bram menjelaskan program ini disambut baik oleh para guru yang ditugaskan madrasah sebagai tim hubungan masyarakat (Humas) atau oleh Kanwil Kemenag dinamakan kontributor.

Selama enam tahun berjalan, sebanyak 71 madrasah (21 MIN, 35 MTsN, dan 15 MAN) di bawah Kanwil Kemenag berlomba-lomba untuk mengirimkan naskah berita. Bram menerangkan setiap harinya minimal sepuluh berita yang masuk untuk antri diedit kemudian ditayangkan.

"Dulu awalnya memang masih fokus pada pemberitaan mengenai kunjungan maupun prestasi. Namun semakin ke sini, para guru semakin kreatif dalam penyajian konten ," lanjutnya.

Bahkan kegiatan siswa seperti berlatih menari untuk tampil di acara tutup tahun ajaran pendidikan, tidak luput dari peliputan guru. Bagi Bram yang bertindak sebagai redaktur hal itu tidak ada masalah malah menjadi tambahan variasi konten.

"Sempat ada yang protes kenapa berita seperti itu ditayangkan. Saya jelaskan bahwa bukan substansi isinya, namun kebanggan siswa dan orang tuanya saat masuk berita itulah yang kami kejar," jelas Bram saat ngobrol ringan di MAN 4 Bantul.

Dalam memberikan materi jurnalistik dasar kepada para guru madrasah, dirinya mengaku sama sekali tidak mendapatkan kesulitan. Baginya dengan tingkat kemampuan guru-guru yang sudah teruji dan keinginan mengejar hal-hal baru, penangkapan materi lebih mudah.

"Teman-teman dikasih ilmu dua tiga hari, sesudahnya mereka langsung lari kencang. Ini mungkin karena hubungan didasarkan keakraban dan tidak ada materi di dalamnya," paparnya.

Berpondasi pada pengabdian, khususnya untuk lebih mengenalkan madrasah di mata masyarakat. Bram menyebut kedekatan tanpa embel-embel materi ini memudahkan komunikasi. Dirinya menyebut siapa saja guru yang ingin menulis, pihaknya siap memfasilitasi tayang di web.

Bahkan sebagai upaya mendorong para guru semakin produktif memberitakan kegiatan dan prestasi madrasah, setiap tahunnya Kanwil Kemenag DIY memberikan penghargaan. Pada 2021 MAN 4 Bantul yang menempati peringkat pertama tingkat MAN yang paling banyak mengirimkan berita.

Kemudian ada MTsN 9 Bantul sebagai juara pertama di tingkat MTsN se-Yogyakarta dan MIN 3 Gunungkidul yang teratas di tingkat MIN.

"Penghargaan yang kami berikan hanya berupa sertifikat. Namun itu dinilai sangat membanggakan bagi madrasah karena mampu berprestasi dan menjadi yang terbaik," jelasnya.

Lebih jauh kehadiran program ini, menurut Bram, tidak hanya soal prestasi sekolah saja. Namun pemberitaan mandiri oleh guru madrasah menghadirkan hal-hal yang unik-unik.

Penulis Lepas

Dirinya mengatakan bagaimana dulu pemberitaan musibah kebakaran yang menimpa rumah salah satu guru MIN di Bantul mendapatkan empati dari rekan guru lainnya. Bahkan berita tentang pagar MTsN di Kulonprogo yang ambruk ditabrak mendapatkan perhatian penuh dan secepatnya diperbaiki.

"Tidak hanya itu, kami sekarang tim humas kanwil memiliki penulis lepas. Jadi saat ada kegiatan Kementerian, kami bisa minta tolong para guru menulis dari berbagai sudut pandang sehingga menghasilkan banyak berita. Bahkan para penulis sekarang ini banyak naik pangkat menjadi kepala madrasah," ungkapnya.

Wakil Kepala Bidang Humas MAN 4 Bantul Fransisca Listiariny menceritakan pada awalnya dirinya kesulitan untuk menulis berita. Namun berkat pelatihan dan mencermati karya tulis Bram, dirinya mengaku kini sudah lancar menulis.

"Kami di sini mendapatkan tugas dari Kepala Madrasah untuk menuliskan seribu berita setahun. Sehingga berbagai kegiatan kami tulis, bahkan ada guyonan Kepala Madrasah juga akan kami tulis," jelasnya.

Fransisca menyatakan publikasi mandiri dinilai menjadi solusi membangun citra madrasah. Semua program madrasah, kegiatan hingga prestasi menjadi bahan berita agar masyarakat dapat mengikuti perkembangan MAN 4 Bantul.

Sempat bekerja sendiri, untuk mengejar target publikasi madrasah. Fransica yang juga mengajar kewirausahaan ini kemudian membentuk tim yang terdiri dari penulis berita dan tim kreatif. Tim kreatif inilah yang bertugas menyebarluaskan pemberitaan lewat media sosial. 

"Lewat penulisan berita ini, sekarang  saya sudah menghasilkan buku. Ini kebanggan sendiri," tutupnya.

Read Next