Bagikan:
Bagikan:
Eduwara, PALEMBANG - Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 1 Palembang menyelaraskan kurikulum pendidikan vokasinya dengan standar industri
Kepala SMKN 1 Palembang H. Suparman mengatakan sinkronisasi kurikulum merupakan standar industri dan dunia kerja sesuai dengan program Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, program pendidikan vokasional termasuk SMK, dimana kurikulumnya menyesuaikan dengan standar industri.
“Jadi mata pelajaran di sekolah vokasi akan didominasi oleh mata pelajaran terapan. Kita mengikuti apa kebutuhan dunia industri, bukan mengikuti apa keinginan kurikulum. Apalagi SMKN 1 Palembang termasuk SMK Pusat Keunggulan,” kata dia, dikutip dari wongkito.co, Selasa (19/10/2021).
Menurut dia, pola itu siswa SMK tidak menghabiskan waktu dan tenaga untuk belajar dalam kelas. “Kami juga bersinergi dengan dunia industri dengan meminta mengajarkan ke anak-anak apa saja yang harus diketahui oleh siswa jika bekerja di perusahaan mereka. Jadi setelah tamat mereka bisa bekerja di dunia industri tersebut,” ujarnya.
Ia mencontohkan jurusan marketing tenaga pengajarnya langsung dadi perusahaan khususnya bagian pemasaran.
Selain itu, jika untuk produk industri rumahan, misal pembuatan songket. Siswa bisa membuat pemasaran produk songket dengan membuat narasi di instagram atau membuat video untuk dipromosikan melalui youtube.
“Ketika siswa belajar digital marketing. Songket difoto, dibuat video untuk youtube. Kemudian tawarkan dengan produsen songket cara pemasarannya itu. Siswa bisa mendapatkan penghasilan dari projectnya tersebut. Jadi siswa datang ke sekolah sudah punya konsep. Konsep pemasaran dengan video youtube atau instagram,” paparnya.
Tulisan ini telah tayang di wongkito.co oleh Nertina pada 19 Oct 2021