Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA – Dalam tumbuh kembang seorang anak, Pemerhati Pendidikan Anak Shahnaz Haque mendorong anak menjadi tukang kebun. Namun, bukan tukang kebun dalam makna harafiahnya melainkan sikap filosofi seorang tukang kebun.
Dikatakan Shahnaz, dalam mendidik ketiga anaknya, Shahnaz mengarahkan memiliki pemikiran seperti tukang kebun.
“Tukang kebun itu kan memiliki tanah untuk ditanami, dia harus berpikir bagaimana agar tanamannya bisa hidup, tumbuh subur, indah. Saya mendorong anak-anak saya agar berpikir seperti tukang kebun, mereka harus berpikir dan berusaha agar apa yang mereka miliki membuahkan hasil yang maksimal,” tutur Shahnaz dalam Webinar Pengumuman Pemenang Dancow Kreasi Anak Indonesia, Kamis (9/12/2021) di Jakarta.
Shahnaz tidak menyarankan anak-anaknya memiliki pemikiran seperti tukang kayu karena menurut ibu tiga orang anak perempuan ini, tukang kayu menjalankan pekerjaan dan menghasilkan karya sesuai pesanan yang masuk kepadanya.
“Poin pentingnya, anak-anak harus dibebaskan berkreasi sesuai apa yang mereka inginkan. Berpikir dan berkreasi bukan lagi out of the box tapi benar-benar tak ada box yang menjadi penyekat atau pembatas,” papar Shahnaz.
Anak Indonesia saat ini, lanjut dia, harus memiliki pola pikir ilmiah. Tantangan perkembangan zaman yang kian kompetitif di era 4.0 ini menuntut pemikiran maju dan kreatif. Orang tua dan guru yang mendampingi mereka belajar, kata Shahnaz, idealnya hanya bersifat pendampingan konsultatif asimetris, bukan lagi dalam bentuk intervensi yang terlalu mendalam.
“Orang tua harus memercayai anak untuk tumbuh dan berkembang sebagai anak dan mereka akan menghasilkan keajaiban. Tiap anak memiliki keunikan berbeda dan tiap keunikan bisa dikenali dan membuat tiap anak istimewa,” tutur Shahnaz.
Dia juga berpesan, anak Indonesia tidak boleh takut akan tantangan dan mampu berpikir kritis dengan mengedepankan rasa penasaran akan suatu hal.
“Berkreasi dan berinovasilah selalu dan jangan lupa untuk menjaga lingkungan agar tetap hijau dan terjaga. Jadilah anak yang bermanfaat untuk menjaga lingkungan,” pungkas Shahnaz. (Bhakti)