Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka kelas mata kuliah Kecerdasan Digital tentang Teknologi Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan). Kelas ini dibuka untuk umum secara gratis.
Manajer Riset Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM, Agung Tri Nugraha, menyebutkan dari survei Bank Dunia pada 2018, selama rentang waktu 15 tahun, Indonesia membutuhkan sedikitnya 9 juta talenta digital baru.
"Oleh karena itu, setiap tahunnya Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital baru. Sedangkan perguruan tinggi kita hanya meluluskan sekitar 100-200 ribu saja sehingga ada gap 400-500 ribu talenta digital yang dibutuhkan," kata Agung Tri Nugraha, Selasa (29/8/2023).
Untuk mengisi kebutuhan tenaga talenta digital, kata Agung, perguruan tinggi perlu memberikan pendidikan formal dan pelatihan vokasional.
"Pemerintah tidak bisa berjalan sendirian karena ada gap besar yang harus kita isi," tegasnya.
Terdapat tiga tiga kelas yang ditawarkan, yakni Kecerdasan Digital Dasar, Kecerdasan Digital Lanjutan, dan Kelas Transformasi Digital dan Pemilu. Pendaftaran kelas ini dibuka dari 18 Agustus 2023 hingga 18 September 2023.
Peluang Transformasi Digital
Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas'udi menyebut program kelas mata kuliah Kecerdasan Digital ini bertujuan untuk mencetak talenta digital baru dan meningkatkan kesiapan digital masyarakat Indonesia .
"Hingga saat ini sudah ada sekitar 1.000 orang yang sudah mendaftar. Kali ini tema yang kita angkat adalah ‘Akselerasi Talenta Digital Indonesia melalui Program Edukasi yang Inklusif’," katanya.
Wawan menegaskan kelas gratis Kecerdasan Digital sudah diinisiasi sejak tiga tahun lalu. Sebelumnya, sudah berjalan pembukaan 20 kelas yang diikuti lebih dari 20 ribu peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.
Menurutnya, kelas mata kuliah Kecerdasan Digital ini dalam rangka mencetak talenta digital baru serta mengajak anak muda bisa memanfaatkan peluang transformasi digital yang tengah berkembang sekarang ini.
"Kami ingin mengajak anak muda mengambil manfaat dan menjadi pemenang dari transformasi digital. Jangan sampai kita ketinggalan ketika ada peluang transformasi digital," ujarnya.
Direktur Jenderal Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyoroti bagaimana literasi digital adalah kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh semua kalangan agar dapat memanfaatkan secara optimal perkembangan teknologi untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari.
"Tidak boleh ada yang ditinggalkan dalam proses bersama mendukung Indonesia makin cakap digital," tegasnya.