logo

Kampus

Transformasi Pendidikan Ditandai Hadirnya SDM Pendidikan Kreatif dan Pembelajaran Menantang

Transformasi Pendidikan Ditandai Hadirnya SDM Pendidikan Kreatif dan Pembelajaran Menantang
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Ravik Karsidi, saat menjadi pembicara di Universitas Negeri Yogyakarta pada Rabu (16/8/2023). Ravik mengatakan untuk menjawab tantangan yang dihadirkan saat era tranformasi pendidikan harus turut hadir pula tenaga pendidik dan kependidikan yang kreatif. Pendidik harus mampu menyusun dan menjalankan metode pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik. (EDUWARA/Dok. UNY)
Setyono, Kampus16 Agustus, 2023 17:57 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Ravik Karsidi, mengatakan transformasi pendidikan merupakan keniscayaan yang tidak hanya berpengaruh pada ilmu saja, namun juga aktualisasi dari pendidikan sendiri.

Karena itu, untuk menjawab tantangan yang dihadirkan saat era tranformasi pendidikan harus turut hadir pula tenaga pendidik dan kependidikan yang kreatif. Pendidik harus mampu menyusun dan menjalankan metode pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik.

"Tantangan besar transformasi pendidikan adalah mewujudkan bangsa yang berpengetahuan dan berketerampilan, memiliki knowledge and skills serta yang berkarakter kuat. Yang tidak memiliki ketiga hal itu, akan terpuruk dan kehilangan jati diri bahkan mungkin kehilangan kedaulatan negaranya," kata Ravik Karsidi saat menjadi pembicara di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Rabu (16/8/2023).

Ravik menyampaikan, kemajuan teknologi digital telah dan akan sangat disruptif bagi siapa saja yang tidak siap. Transformasi pendidikan merupakan proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma pendidikan dengan tuntutan zaman.

"SDM pendidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) yang unggul, kreatif, dan inovatif tidak dapat dipandang sebelah mata. SDM pendidikan yang unggul adalah yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan berdaya saing," jelasnya.

Pendidik dan tenaga kependidikan yang kreatif harus mampu menyusun dan menjalankan metode pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik, sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan efektif.

"Selain itu, pendidik dan tenaga kependidikan yang inovatif harus mampu menciptakan solusi baru dan menghadapi tantangan pendidikan dengan cara yang cerdas dan berbeda," paparnya.

Sembilan Poin Penting 

Terkait dengan transformasi di bidang pendidikan, menurut Ravik, ada banyak hal yang harus dilakukan pemangku kepentingan. Pertama, terintegrasi teknologi, di mana teknologi mampu memfasilitasi pembelajaran secara adaptif dan berbasis data. Sehingga menumbuhkan pembelajaran daring yang menawarkan pembelajaran online secara massal dengan aneka pilihan platform dan alokasi maupun waktu yang fleksibel yang bisa diakses oleh pembelajar.

Kedua, pembelajaran daring dan massive open online courses (MOOCs). Bahwa munculnya platform pembelajaran online yang dapat diakses dan menawarkan fleksibilitas serta memenuhi gaya belajar yang beragam dari peserta didik.

Ketiga, blended learning, yakni menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online. Hal ini telah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bisa belajar secara mandiri dan realtime.

Keempat, gaming dan edutainment, yaitu suatu proses pebelajaran yang memasukkan teknik-teknik gaming/permainan dalam materi pembelajaran untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa karena pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Kelima, personalized learning, di mana teknologi telah memungkinkan pembelajaran yang menyesuaikan instruksi, konten, dan pengalaman belajar untuk memenuhi kebutuhan, minat, dan kemampuan individu peserta didik secara personal/individual.

"Pendekatan ini bertujuan untuk beralih dari model pendidikan tradisional yang bersifat satu ukuran untuk semua dan berfokus pada penyediaan jalur pembelajaran yang dipersonalisasi bagi para peserta didik,” paparnya. 

Keenam, project based learning dan STEAM (Sains, Teknologi, Engenering, Arts dan Matematika), yaitu pembelajaran berbasis proyek yang menekankan pada pembelajaran langsung berbasis pengalaman dan menggabungkan mata pelajaran STEAM.

Ketujuhflipped classroom, yaitu siswa belajar terlebih dulu di rumah dengan metode online, kemudian saat di kelas dikhususkan untuk diskusi dan kegiatan kelompok. Metode ini mendorong pembelajaran aktif dan berinteraksi dengan teman.

Kedelapan, global collaboration, suatu pembelajaran di mana teknologi telah memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi global di antara para siswa dan pendidik di seluruh dunia. Kolaborasi global telah mendorong munculnya keragaman ide, keahlian, dan sumber daya untuk mengatasi tantangan global secara lebih efektif.

Kesembilan, lifelong learning and microcredentials, yaitu pembelajaran seumur hidup yang mengacu pada proses berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia modern yang berubah dengan cepat. 

Read Next