Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menginginkan gelaran tahunan Konferensi Internasional tentang Inovasi Berkelanjutan (International Conference on Sustainable Innovation/ICOSI) menjadi wadah bertemunya gagasan baru yang mampu mengubah kehidupan dunia yang lebih baik.
Bakal berlangsung dua hari mulai Rabu (9/8/2023), ICOSI 2023 menghadirkan 14 focalconference. Kemudian ada partisipasi lebih dari 1100 abstrak, 900 full paper, dan 800 pembicara. Konferensi ini diharapkan mendorong kolaborasi dinamis dan mempercepat langkah menuju kemajuan sosial yang lebih baik.
"UMY berkomitmen melaksanakan ICoSI setiap tahun sejak 2019 lalu. ICoSI sangat menantang, karena kami melakukannya secara hybrid. Jadi, para peserta bisa benar-benar menghadiri konferensi ke tempat ini dan juga mempresentasikan penelitian mereka dari manapun mereka berada," kata Rektor UMY Gunawan Budiyanto.
Mengangkat tema 'Menguatkan Respon Global dan Kolaborasi Dinamis menuju Society 5.0', Gunawan mengatakan tema ini menggambarkan visi UMY. Society 5.0 ini memvisualisasikan masyarakat yang berpusat pada manusia, teknologi, inovasi, dan kemanusiaan bersatu untuk mengatasi tantangan tantangan zaman.
"ICoSI menghadirkan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam komitmen bersama untuk memajukan pengetahuan dan membentuk dunia yang lebih baik dan berkelanjutan," jelasnya.
Perayaan Kolaborasi
Diharapkan agenda ini akan mampu mengusung atau menghasilkan perubahan luar biasa dan semakin penting mengejar kolaborasi yang dinamis. Pengakuan pentingnya kolaborasi universitas-industri-pemerintah, mendorong UMY menciptakan lingkungan di mana penelitian melampaui batas-batas dan menemukan aplikasi praktis yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, tiga pilar ini menjadi mesin kuat yang mendorong penelitian menuju solusi nyata yang berdampak jangka panjang.
"Melalui kolaborasi, UMY percaya memiliki nilai sejati ketika diterapkan untuk kebaikan masyarakat. Kami secara aktif bekerja sama dengan mitra industri dan lembaga pemerintah, menciptakan bersama solusi yang mengatasi tantangan-tantangan sosial," terangnya.
Dengan memfasilitasi aliran pengetahuan, gagasan, dan inovasi, yang bertujuan mendekatkan akademisi, industri, dan pemerintah dalam mencapai tujuan bersama.
Selama konferensi penting ini, peserta diharapkan untuk merangkul pertukaran antar-disiplin ilmu dan menantang pemikiran konvensional. Dengan mendorong batasan penelitian dan menumbuhkan gagasan-gagasan berani, yang dapat merevolusi industri dan mengubah kehidupan.
Ketika dunia bergerak menuju era baru, upaya kolektif akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Gunawan juga menekankan komitmen mereka memajukan pengetahuan menjadi inspirasi bagi seluruh komunitas akademis dan segenap masyarakat.
“Konferensi ini bukan sekadar pertemuan para intelektual. Ini adalah perayaan dari kolaborasi yang dinamis. Saat ini, ketika hubungan dipertemukan dan gagasan-gagasan dipertukarkan, akan ditanamkan benih kemitraan yang berkelanjutan yang melampaui batas geografis dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih terpadu dan berdampak,” kata Gunawan.