Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Universitas Pignatelli Triputra Solo memperoleh dana hibah program Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKMS DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2023. Seluruh dana hibah difokuskan pada pendampingan dan pelatihan pembukuan serta pemasaran digital pada salah satu UMKM di Solo.
Dalam rilis yang diterima Eduwara.com, Selasa (7/11/2023), tim program PKMS Universitas Pignatelli Triputra Solo diketuai Kaprodi S1 Akuntansi Vitalis Ari Widiyaningsih. Sedangkan anggota tim terdiri dua dosen yaitu Tutus Praningki, Heru Suwasono dan dua mahasiswa Debby Cahyaningrum serta Ella Tri Mardiana.
“Di program hibah PKMS DRTPM, kami menggandeng mitra produktif yaitu Griya Lilin Solo dengan produk unggulannya Dummy Food atau replika makanan dan minuman,” jelas Vitalis.
Beralamat di Jalan Cikarang, Gabudan RT 03 RW 08 Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, Griya Lilin Solo didirikan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Eki Puji Lestari pada 2010.
Vitalis mengatakan terpilihnya Griya Lilin Solo karena produk usaha ini dulunya sempat menembus pasar internasional namun harus berhenti karena omset menurun drastis selama pandemi Covid-19. Selain itu, pelaku usaha semangat dan mempunyai kepedulian terhadap lingkungan serta kesejahteraan masyarakat sekitar.
Karena mampu menembus pasar internasional, Griya Lilin Solo mampu membawa daerahnya lebih terkenal dalam bidang kerajinan (craft). Tak hanya itu, produk-produk yang dihasilkan unik karena buatan tangan (handmade) dan memanfaatkan limbah untuk dibuat produk dengan daya jual tinggi.
“Tujuan pengabdian adalah untuk memberdayakan mitra melaksanakan pembukuan model doubleentry dalam pengelolaan keuangan dan meningkatkan omzet penjualan hingga 50 persen dari sekarang,” jelasnya.
Penggabungan
Universitas Pignatelli Triputra merupakan universitas baru di Solo, hasil penggabungan STIE dan ABA Santo Pignatelli Surakarta, dengan SK pembentukan 13 Juli 2022. Penggabungan ini memberikan motivasi baru bagi seluruh civitasnya yang berkomitmen untuk mampu berkontribusi kepada masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian.
Dalam proses pengajuan proposal, tim pengabdian kepada masyarakat membuat rancangan kebutuhan dana sebesar Rp 24,7 juta untuk program enam bulan, namun hanya disetujui Rp 20,9 juta. Dari total dana yang diterima, 45 persen digunakan untuk teknologi informasi yang bisa membantu permasalahan mitra dan sisanya untuk operasional dan membuat luaran seperti publish artikel, media massa, pelatihan, dan operasional lainnya.
“Kami berharap dari pelatihan ini, Griya Lilin Solo bisa segera pulih usahanya dengan meningkatnya jumlah konsumen, semakin luasnya pemasaran sehingga menaikkan omzet penjualan,” kata Vitalis.
Ke depan, peningkatan bisa mengulang semangat pelaku berbagi dan semakin banyak memberikan inspirasi terkait pemeliharaan lingkungan dengan peningkatan nilai limbah keluarga, yaitu minyak jelantah, koran, potongan kain, dan lain-lain.