Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Dari total 947 mahasiswa baru program sarjana reguler yang diterima di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebanyak 568 atau 60 persen adalah penerima beasiswa dari berbagai jalur.
Dekan FEB UGM Didi Achjari, Senin (21/8/2023) menyatakan mahasiswa baru penerima beasiswa terdiri dari 423 mahasiswa reguler dan 145 mahasiswa kelas internasional (IUP).
"Bisa dikatakan satu dari 5 mahasiswa baru kita mendapat Uang Kuliah Tunggal ( UKT) Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen atau UKT nol," kata Didi.
Menurutnya pemberian beasiswa bagi mahasiswa baru, khususnya dari keluarga kurang mampu, sebagai bentuk wujud komitmen FEB sebagai bagian dari kampus kerakyatan UGM untuk memberikan pendidikan berkualitas unggul yang terjangkau. "Komitmen tersebut bisa terwujud melalui semangat gotong royong dalam pembiayaan pendidikan tinggi," kata Didi.
FEB UGM mengapresiasi dan berterima kasih kepada 379 atau 40 persen orang tua mahasiswa baru yang mampu secara ekonomi yang telah membiayai putra-putrinya secara penuh tanpa beasiswa UKT.
Mereka dinilai turut berpartisipasi dalam gotong royong pembiayaan pendidikan tinggi yang berkualitas unggul untuk putra-putrinya dan anak-anak bangsa lainnya di FEB UGM.
Menurut Didi, keterbatasan ekonomi bukan menjadi penghalang bagi putra- putri terbaik bangsa untuk mengenyam pendidikan unggul di kampus UGM, apalagi FEB UGM sangat berkomitmen untuk menempa pemimpin masa depan yang berwawasan keberlanjutan (sustainability) bagi calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Bahkan kesungguhan FEB UGM untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa yang memenuhi persyaratan untuk menikmati pendidikan dengan kualitas global namun tetap berakar kuat pada lokalitas.
"Universitas Gadjah Mada yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) mempunyai otonomi untuk mewujudkan jati diri sebagai universitas nasional dalam bentuk inklusivitas para mahasiswa yang diterima," paparnya.
Didi menyebutkan sebaran mahasiswa baru FEB UGM tahun ini berasal dari 29 provinsi di Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Keragaman ini juga tercermin dari variasi asal sekolah di suatu provinsi yang tidak hanya didominasi dari ibukota provinsi seperti Jayapura, Merauke, Kendari, Mataram, Samarinda, Pontianak, dll., namun juga dari berbagai kota kabupaten, antara lain yang di luar Jawa adalah Kabupaten Belu, Manggarai, Lombok Timur, Bengkalis, Bungo, Pelalawan, Mamasa, Pinrang, Tanah Datar, Toba Samosir, Kepulauan Talaud, Rokan Hilir, Aceh Tenggara, Pringsewu, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kutai Timur dan Sambas.
Dalam kegiatan Sosialisasi dan Inisiasi Mahasiswa Baru (SIMFONI), Beltzasar Kaleb Salamuk mahasiswa baru asal Papua, menyatakan kegembiraan dan rasa syukurnya karena diterima di FEB UGM.
Hal senada juga disampaikan oleh Elvina, salah satu penerima Beasiswa KIP-Kuliah yang diterima kuliah di program studi Akuntansi.
"Sangat membantu sekali karena nantinya KIP-Kuliah ini dapat meringankan beban Ibu saya yang merupakan orang tua tunggal sehingga tidak perlu membiayai perkuliahan," katanya.