Kampus
07 Januari, 2022 07:28 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, BANDUNG— Sebanyak 2.224 mahasiswa dengan 113 Dosen Pembimbing Lapangan Universitas Padjdjaran mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang digelar secara hybrid mulai 7 Januari hingga 7 Februari 2022.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arief S. Kartasasmita mengatakan program ini diharapkan membuat mahasiswa lebih paham mengenai tantangan dalam kehidupan bermasyarakat.
“KKN integratif ini merupakan suatu gerbang untuk tidak hanya belajar mengenai apa yang ada di kampus tapi langsung pada masyarakat sehingga mahasiswa dapat bisa lebih memahami bagaimana tantangan perkembangan masyarakat di masa akan datang,” katanya melepas peserta KKN – PPM Integratif, seperti dikutip dari situs resmi Unpad pada Kamis (6/1/2022).
Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad Mohamad Fahmimengatakan bahwa tema dari KKN – PPM integratif Hybrid ini adalah kewirausahaan, kesehatan, agrokompleks, dan kemanusiaan. Pelaksanaan KKN-PPM Integratif ini harus dapat dikaitkan dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Harapannya adalah seluruh tema KKN dan PPM yang akan dilaksanakan itu harus memiliki keterkaitan dengan target SDGs,” kata Fahmi.
Menurut Fahmi, melalui KKN-PPM Integratif, mahasiswa dan dosen juga dapat memberikan kontribusi untuk masyarakat.
Sementara itu, Direktur Pusat Unggulan SDGs Center Unpad Prof. Zuzy Anna mengatakan bahwa KKN – PPM integratif ini dapat memberikan manfaat bagi universitas dan masyarakat. Salah satunya yaitu program ini dapat menjadi bagian dalam mengimplementasikan agenda global ke desa. “KKN terintegrasi ini memiliki kapasitas men-support lokalisasi SDGs melalui pengenalan program-program SDGs di desa,” kata Zuzy.
Selain itu, pelaksanaan KKN – PPM Integratif ini juga dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi dalam memahami dan berkontribusi dalam SDGs. Program ini pun dapat meningkatkan peran mahasiswa menjadi SDGs future leader dengan adanya solusi mahasiswa di tingkat daerah.
Prof. Zuzy juga meyakini, program ini dapat mengembangkan spektrum riset yang diperlukan untuk solusi SDGs, termasuk dalam pendekatan interdisiplin dan transdisiplin ilmu.
Bagi universitas, pelaksanaan KKN – PPM Intergratif juga diharapkan dapat meningkatkan peringkat terutama pada THE (Times Higher Education) Impact Rankings dalam kaitannya kontribusi pada masyarakat luas sesuai dengan indikator SDGs.
Bagikan